TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU — Data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Walikota Kotamobagu Tatong Bara yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai janggal.
Diduga tidak semua data dilaporkan Walikota Kotamobagu dua periode itu ke KPK. Hal ini karena tidak sesuai dengan fakta yang ada.
Ketua LSM Laskar Bogani Indonesia (LBI) Dolfi Paat, berharap KPK turun ke Kotamobagu untuk melakukan pemeriksaan terkait sumber penghasilan Tatong Bara.
Sebab Dolfi menduga, banyak aset milik Walikota Kotamobagu Tatong Bara yang tidak dilaporkan.
Berbeda dengan LHKPN Tahun 2021, justru LHKPN yang dilaporkan malah naik terjadi kenaikan mencapai 1 miliar lebih. Namun data Tahun 2022, justru susut 48 jutaan rupiah.
“Kami menduga data yang dilaporkan banyak hal yang janggal. Data yang disuguhkan ke KPK, tidak seperti yang kita lihat saat ini,” kata Dolfi.
Pada LHKPN yang dilaporkan Tahun 2022, harta Tatong turun kurang lebih 48 jutaan. Penurunan angka itu, tidak sesuai fakta yang kita lihat saat ini.
Baca Juga: Harta Walikota Kotamobagu Tatong Bara Susut 48 Juta
Dolfi menegaskan, kewajiban pejabat penyelenggara untuk melaporkan harta kekayaan termaktub di Undang-Undang (UU) Nomor 28 Tahun 1999. Pejabat yang punya kewajiban yakni mereka yang menjalankan fungsi eksekutif, legislatif, atau yudikatif. Salah satunya adalah Walikota Kotamobagu Tatong Bara.
Dilihat dari data LHKPN, Tatong terakhir menyampaikan harta kekayaannya pada 21 Maret 2023 jumlahnya mencapai Rp13.174.790.935. Jumlah harta yang dilaporkan ini berbeda dengan laporan sebelumnya tahun 2021 yakni Rp13.223.625.723. Jika dihitung dari dua data yang dilaporkan, terjadi penyusutan 48 juta rupiah.
“LBI justru patut mencurigai data yang dilaporkan ke KPK. Karena patut dicurigai pejabat negara punya kekayaan seperti itu dan patut diduga masih banyak aset yang diduga tidak dilaporkan,” kata Dolfi.
LBI mendorong KPK untuk memeriksa semua pejabat di Pemkot Kotamobagu karena terbukti ada pejabat eselon III saja memiliki harta fantastis.
“Bupati Bolmut Depri Pontoh dan Bupati Boltim Sam Sachrul Mamonto yang LHKPN kecil saja diperiksa. Kalau terjadi penyusutan harta harusnya sejak dari dulu,” sentilnya.
Kepala Inspektorat Kotamobagu Yusrin Mantali menjelaskan, penyusutan itu terjadi karena ada kenaikan pada aset tanah dan bangunan sebesar 1 Miliar. Hanya ada juga penyusutan di harta kendaraan dan mesin sekitar 50 juta. Selain itu kas dan setara kas cukup jauh penurunannya, sekitar 998 juta lebih.
“Iya, kalau sesuai rilis KPK, ada penurunan di kas dan setara kas,” kata Yusrin menjelaskan.
Diakui kata Yusrin dari perbandingan LHKP 2021 dan 2022 terjadi penyusutan hanya 48 jutaan.
“Iya, sesuai rilis KPK begitu,” ujarnya.
Dilihat dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Tatong Bara terakhir kali menyampaikan harta kekayaannya pada 21 Maret 2023. Saat itu jumlahnya mencapai Rp 13.174.790.935. Jumlah harta yang dilaporkan ini berbeda dengan laporan pada tahun sebelumnya yakni Rp13.223.625.723 atau naik 1 miliar lebih dari sebelumnya, kini berdasarkan laporan, harta Tatong Bara turun Rp48 jutaan dan tinggal menjadi Rp13.174.790.935.
Rincian harta Tatong Bara merupakan aset tanah dan bangunan senilai Rp 8.240.000.000, harta bergerak lainnya Rp3.900.000.000, kas setara kas Rp 457 jutaan. Selain itu, punya harta lainnya senilai Rp 300 jutaan. Kendati demikian Tatong Bara tidak memiliki hutang.
Khusus isi garasinya, Tatong Bara memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp 325 juta. Bila dirinci, Tatong Bara memiliki mobil warisan Toyota Pick Up Tahun 2001, senilai Rp 45.000.0002. Honda CRV Jeep Tahun 2002, juga warisan senilai Rp 80.000.000. Honda Accord Sedan Tahun 2006, merupakan hasil sendiri senilai Rp140.000.000. Dan terakhir Toyota Vios 1.5G/Sedan Tahun 2001, hasil sendiri senilai Rp60.000.000.
Tatong Bara tercatat terpilih sebagai Walikota Kotamobagu dua kali. Pertama pada periode 2013–2018 dan kedua periode 2018–2023. Sebelumnya, Ia menjabat sebagai Wakil Wali Kota Kotamobagu periode 2008–2013.
Tatong juga tercatat sebagai politisi Partai Nasdem yang saat ini berencana akan maju Pileg DPR RI. (*)