TOTABUAN.CO BOLTIM–Keberadaan pasar Kotabunan yang terletak di tepi jalan trans Sulawesi lingkar selatan di Desa Kotabunan Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolmong Timur (Boltim) sempat dipertanyakan para pedagang yang berharap agar proses relokasi pasar tersebut dipercepat. Mengingat, kondisi pasar yang isinya sudah melebihi kapasitas sehingga banyak pedagang yang terpaksa berjualan di tepi jalan yang seringkali menyebabkan kemacetan.
“Kami harapkan agar pasar Kotabunan yang baru segera di bangun mengingat daya tampung saat ini tidak mampu lagi menampung jumlah pedagang yang semakin bertambah saat ini ” tutur Sundari pedagang klontong di pasar Kotabunan saat ditemui, Senin (09/02/2015).
Menurutnya, jika pasar tradisional tertua di Kecamatan Kotabunan itu di pindahkan, akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Karena banyak pedagang yang sistem berdagangnya masih kontemporer dikarenakan tidak mempunyai fasilitas penunjang tersedia.
“Jika pasar yang baru sudah dibangun maka para pedagang yang belum mempunyai lapak sendiri pasti akan mendapatkan.Ini juga akan menunjang usaha mereka,” tambah Sundari.
Sebelumnya Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Muchtar Limbanadi mengatakan, bahwa pembangunan pasar tradisional Kotabunan sudah masuk pada perencanaan tahun ini. Namun, masih menunggu proses pembebasan lahan.
“Disperindag tinggal tunggu hasil dari kecamatan bersama kepala desa. Mereka lebih mengetahui kondisi lahan di sana untuk melakukan mediasi dengan pihak pemilik lahan,” terangnya.
Muchtar menambahkan bahwa anggaran fisiknya senilai Rp 2,2 miliar. Sementara itu untuk dana pembebasan lahan juga sudah ada. “Rp 2,2 miliar anggaran fisik dengan dana pendamping. Dan anggaran pembebasan lahannya juga sudah ada. Kami sudah siapkan,” beber Muchtar. (Wan)