TOTABUAN.CO — Pascahilangnya pesawat AirAsia QZ 8501 dari pantauan radar, beberapa negara menyatakan keinginan untuk membantu Badan SAR Nasional (Basarnas) dalam melakukan pencarian dan evakuasi korban.
Setidaknya ada tujuh negara yang telah memberikan sumbangsihnya, di antaranya Malaysia, Singapura, Australia, Korea Selatan, Amerika Serikat, Jepang, dan Rusia. Isu pun muncul, apa sebenarnya di balik keikutsertaan negara asing dalam penanganan AirAsia QZ 8501?
Kepala Basarnas Marsekal Madya (Marsdya) TNI Henry Bambang Soelistyo memberi tanggapan. Dia meminta publik tidak menduga-duga alasan di balik bantuan dari pihak asing, sebab intinya saat ini adalah menemukan bangkai pesawat serta korban.
“Saya punya keinginan untuk mencapai hasil operasi yang optimal. Kita ingin alat kita lengkap supaya juga bisa segera diselesaikan ya akhirnya dari dua hal itu munculah kehadiran mereka di sini,” ujar Soelistyo di Kantor Basarnas, Selasa (6/1/2015).
Jendral TNI bintang tiga itu menambahkan, tidak ada kepentingan dari kehadiran negara-negara tersebut. Sebab, kata dia keinginan dari tujuh negara tersebut adalah murni untuk membantu Basarnas dalam melakukan pencarian serta evakusi.
“Bahwa semua yang hadir di daerah operasi itu awal mulanya adalah mereka berkeinginan untuk membantu kita (Basarnas),” tegasnya.
Hingga pencarian hari kesepuluh ini, tim SAR gabungan sudah menemukan 37 korban dalam keadaan meninggal. Sebanyak 13 jenazah di antaranya sudah teridentifikasi dan telah diserahkan pada pihak keluarga.
sumber : okezone.com