TOTABUAN.CO POLITIK— Ketua DPD II Partai Amanat Nasional (PAN) Kotamobagu Djainnuddin Damopolii menyatakan, jika proses politik pncalonan untuk maju di PIlkada Kotamaobagu lewat PAN belum berakhir. Menurutnya, rekomendasi yang dikeluarkan oleh DPP PAN itu belum final. Ia menjelaskan rekomendasi itu merupakan bagian dari satu proses, akan tetapi yang menentukan adalah SK yang akan dibawa untuk didaftarkan ke KPU nanti.
“Pengalaman pada Pilkada Boltim dan Bolmong, kan sama. Di Bolmong rekomendasi yang dikeluarkan oleh DPP PAN waktu itu yakni ke Limi Mokodompit . Tapi ternyata berubah, SK-nya berakhir dan jatuh di tangan Ibu Yasti,” kata Djainnuddin Jumat (29/9).
Selaku kader partai lanjutnya, tetap optimis. Sebab, menurutnya proses politik sementara berputar dan belum final. Ia menjelaskan, jika ada catatan yang tertuang dalam rekomendasi tersebut, termasuk tugas yang diberikan oleh DPP PAN, agar melakukan komunikasi intens dengan semua jajaran mulai dari DPW, DPD hingga para kader di tingkat bawah, serta berkomunikasi dengan parpol yang memenuhi syarat.
“Jadi ini belum berakhir. Bahwa proses politik sementara berjalan. Yang harus dikejar ini adalah SK nya,” ujar Papa Et sapaan akrab Djainnudin.
Ia mengaku belum mau takabur dan berspekulasi. Akan tetapi hingga saat ini intens dan gancar melakukan upaya politik. “Selagi kita ada usaha, Insha Allah, ada jalan. Asalkan tidak menghalalkan semua cara,” sentil Wakil Walikota Kotamobagu ini.
Diketahui pada Kamis (28/9), DPP PAN akhirnya mengeluarkan rekomendasi untuk petahana Walikota Kotamobagu Tatong Bara. Surat yang ditandatangani ketua tim PIlkada Yandri Susanto itu, memberikan mandat kepada Tatong Bara untuk dicalonkan sebagai calon Walikota Kotamobagu 2018-2023.
Ketua DPW PAN Sulut Sehan Landjar sendiri pun mengaku hal itu. Menurut Sehan, jika sebelum rekomendasi itu ditandatangai Ketua tim Pilkada DPP PAN Yandri Susanto, sudah menghubungi DPA PAN.
Menurut Sehan, selaku DPW bertanggungjawab untuk menengahi dua kader potensial yang sama-sama akan maju di PIlakada.
“Sebenarnya ada upaya dari DPW dan DPP PAN untuk kembali menyatukan dua kader ini untuk diusung kembali tapi tidak ada titik temu,” ujarnya.
Menurutnya apa yang menjadi usul para kader lewat pleno penjairngan bakal calon dan tim Pilkada Propinsi harus kita hargai, akan tetapi apa yang menjadi keputusan dari DPP, harus juga kita hormati,” kata Sehan.
Penulis: Hasdy