TOTABUAN.CO – Pelaksanaan Nyepi yang jatuh pada 21 Maret 2015 besok, memunculkan estimasi penghematan bahan bakar minyak (BBM) di PLN Wilayah Bali.
“Karena ada konsumsi energi yang turun, khususnya masyarakat Bali yang melaksanakan Nyepi berdampak kepada konsumsi bahan bakar di sistem pembangkit, karena ada pembangkit yangoff maka tidak menggunakan BBM,” kata Humas PLN Bali Wayan Redika di Denpasar, Jumat (20/3/2015).
Redika juga menyampaikan, pada saat Nyepi diprediksi penurunan konsumsi energi listrik hingga 50 persen, maka akan menghemat sekitar 1.000.000 liter bahan bakar. Jika dinominalkan mencapai sekitar Rp 11 miliar.
“Jika beban turun 50 persen, bisa menghemat 1.000.000 liter bahan bakar minyak. Ya penghematan sampai sekitar Rp 11 miliar. Itu dari sisi pembangkit,” tambah dia.
PLN mendata, pada Nyepi tahun 2014 lalu, beban puncak mencapai 780 MW, diasumsikan per tahun beban puncak naik 10 persen, maka saat ini kisaran beban sekitar 850 MM di tahun 2015. Jika Nyepi tahun ini turun 50 persen maka akan mengalami beban pucak sekitar 425 MW.
Sementara, PLN tidak memadamkan obyek vital seperti Lapas atau Rutan, Rumah Sakit, Markas TNI dan Polri. Untuk penerangan jalan adalah tugas pemerintah daerah yang memadamkan. Pada saat Nyepi, penurunan konsumsi energi listrik lebih banyak pada sektor rumah tangga.
sumber: kompas.com