TOTABUAN.CO — Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Tama S. Langkun mengharapkan 9 Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK (Pansel Capim KPK) membangun komunikasi dengan KPK. Komunikasi ini, katanya untuk mengetahui kondisi KPK sekarang dan kekurangan yang harus diperbaiki.
“Kita harapkan pansel capim KPK berkomunkasi dengan KPK. Pansel harus tahu kondisi KPK, apa yang kurang, temasuk evaluasi KPK,” kata Tama di Kantor ICW, Jakarta Timur, Selasa (26/5)
Tama juga mengharapkan pansel capim KPK memahami bagaimana tugas-tugas KPK berjalan. Misalnya, tugas penindakan, pencegahan, monitoring, koordinasi dan supervisi.
“Pansel capim KPK harus mengetahui bagaimana fungsi-fungsi kerja KPK. Bagaimana kerjasama antar lembaga hukum. Kalau gak tahu problem KPK, akan sulit bagi pansel menemukan figur yang cocok untuk KPK,” terangnya.
Tama juga menilai pemilihan 9 pansel capim KPK oleh Presiden Jokowi sudah tepat. Pasalnya, pansel dibentuk dari unsur pemerintah dan masyarakat, secara normatif terpenuhi. ICW, katanya belum menemukan afiliasi yang berbahaya dari 9 anggota pansel ini.
“Misalnya, punya afiliasi dengan parpol dan koruptor. Sejauh ini, kita lihat pansel masih oke. Memang agak eksperimen karena semuanya perempuan. Hal ini bukan soal gender, tapi kapasitas dan integritas,” tandasnya.
sumber : beritasatu.com