TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU— Aksi demo yang berujung hingga ke pembakaran atribut Partai Amanat Naional (PAN) yang terjadi Selasa (17/5) dinilai mencoreng citra Pemerintah kota Kotamobagu. Apa terlebih aksi pembakaran itu dilakukan di depan rumah dinas Wali kota Kotamobagu Tatong Bara saat kedatangan Ketua MPR RI itu.
“Ini sudah mencoreng citra pemerintah Kotamobagu. Apaterlebih kejadiannya hingga berujung pembakaran atribut partai. Selaku pemerintah yang menjadi tuan rumah, tentu sangat malu. Sebab, lepas Pak Zulkifli sebagai ketua partai, dia (Zulkifli Red) merupakan Ketua MPR RI,” kata Wakil Wali Kota Kotamobagu Djainuddin Damopolii Rabu (18/5).
Djainuddin mengatakan harusnya kejadian itu tidak harus berujung pada pembakaran atribut partai. Sebab partai merupakan simbol dan harga diri dari organisasi politik. Ia mencontohkan, PAN banyak melahirkan kader politisi bahkan negarawan yang selalu berada di masyarakat. Bahkan PAN pada Pilkada 2010 lalu, menang dan menjadi top eksekutif di Kotamobagu.
“Nah yang saya lihat kejadian kemarin, kebanyakan yang melakukan aksi itu mereka bukan kader partai. Ini kan bentuk pelecehan terhadap simbol partai,” kata dia.
Sehingga usai acara pelantikan pengurus Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PAN Sulut kata Djainuddin, selaku pemerintah telah meminta maaf atas kejadian tersebut.
“Atas nama pribadi, pemerintah dan masyarakat kota Kotamobagu, saya sudah sampaikan permohonan maaf ke Pak Zulkifli. Sebab beliau juga adalah tamu di Kotamobagu yang disambut dengan adat, namun dipermalukan,” kata Djainuddin.(Has)