TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU– Diantara momentum yang berharga di bulan Ramadhan adalah malam nuzulul qur’an dan lailatul Qadar. Keduanya merupakan ruang bersejarah yang menentukan kehidupan dunia selanjutnya. Karena keduanya berhubungan langsung dengan proses turunnya al-Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman hidup umat manusia.
Hal itu dikatakan Wali Kota Kotamobagu Tatng Bara saat memberikan sambutan di Masjid Al – Ikhsan, Desa Moyag Kecamatan Kotamobagu saat menghadiri acara malam nuzulul quran.
Dia mengatakan, istilah nuzulul qur’an yang sering diperingati pada malam tanggal 17 Ramadhan merupakan malam di mana pertama kali al-Qur’an diturunkan kepada Rasulullah saw di Gua Hira melalui malaikat Jibril. Pada kesempatan pertama kali ini Malaikat Jibril membawa surat iqra’ wa rabbukal akram. Kemudian untuk selanjutnya al-Qur’an diturunkan secara berangsur.
Sedangkan term lailatul qadar adalah istilah yang digunakan untuk memperingati malam di mana al-Qur’an diturunkan langsung dari Allah swt secara keseluruhan baitul izzah(semacam ruang ilahiyah) yang kemudian dibawa jibril secara berangsur kepada Rasulullah saw. Oleh karena itulah malamlaylatul qadar hanya Allah swt yang mengetahuinya. Sungguh malam itu adalah malam mulia, malam penuh berkah yang tidak boleh diragukan lagi.
“Al – Quran haruslah kita pahami, hayati dan amalkan dengan sebaik – baiknya. Sebab Al – Quran merupakan petunjuk, agar kita dapat mengetahui mana yang benar dan yang salah, mana yang dapat dikerjakan dan mana yang dilarang, sehingga kita dapat mencapai hidup yang penuh ketaqwaan,” ajak Wali kota.
Walikota juga menghimbau agar terus meningkatkan semangat persatuan dan persaudaraan serta semangat kekeluargaan, sebagai modal utama untuk mewujudkan suasana aman dan damai di Kota Kotamobagu. (Has)