TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU— Kendati belum secara keselurahan berapa produksi kopi Kotamobagu setiap tahun, namun kopi asal Kotamobagu mulai dilirik Negara eropa. Selain Belanda dan dan Belgia, kini Ukraina juga tertarik dengan cita rasa asal kopi Kotamobagu.
Tak tanggung-tanggung, calon pembeli yang mengatasnamakan perusahaan distributor kopi CLL Berkov Trade di Ukraina ini, sudah meminta pihak eksportir dari Belanda dan Belgia untuk mengekspor kopi yang berasal dari Kota Kotamobagu. Diperkirakan permintaan kopi Kotamobagu jenis arabika sekitra 70-80 ribu ton pertahun.
Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara sendiri mengakui hal itu. Ia mengatakan, meski sudah ada permintaan, akan tetapi Pemkot masih akan menghitung kembali berapa produki kopi setiap tahun. Menurut Wali Kota, perhitungan yang akan dilakukan agar nantinya Pemkot tidak kewalahan dengan permintaan yang menurutnya terlalu besar.
“Itulah maksud dari penghitungan. Jangan asal terima sementara kesiapan belum ada. Nah, ini merupaan tantangan kita ke depan pada tahun incestasi 2017 mendatang,” kata Wali Kota usai membuka konsultasi publik Selasa (11/9/2016).
Selain itu lanjut Wali Kota, paradigma investor kopi Ukraini soal kopi dari Kotamobagu belum terkontaminasi dengan bahan kimia. Sehingga alasan Pemkot untuk menghitung soal permintaan kopi jangan hanya menjadi beban mana kala menerima permintaan tersebut, tuturnya.
Untuk menghadapi tahun investasi pada tahun 2017 mendatang, Pemkot mulai lakukan rapat besar. Rapat tersebut sekaligus untuk menjawab tantangan permintaan pasar luar, termasuk akan membahas soal rencana pembukaan jalan untuk perkebunan kopi senilai 24 miliar rupiah, ujar Wali Kota.
Sebelumnya pusat Penelitian ICCRI menyatakan bahwa, kualitas Kopi Kotamobagu ternyata bukanlah Robusta, sebagaimana sertifikat pertanian organik (Organic Farming Certificate) yang diperoleh dari Kementerian Pertanian RI pada November tahun 2015 lalu.
Sertifikat yang dikeluarkan pusat penelitian kopi dan kakao RI tertanggal 14 September 2016 lalu menyatakan jika kopi Kotamobagu beraroma Arabika, bukan Robusta.
Kualitas kopi Arabika memiliki kadar manis yang lebih tinggi dibanding kopi Robusta. Apalagi jika mengunakan kopi Arabika pilihan dengan cacat sekunder dan tanpa cacat primer.
Kopi Kotamobagu sendiri telah dinyatakan lulus pada enam indikator penilaian uji cita rasa, yaitu aroma, acidity, body, flavors, aftertaste, dan sweetness. Enam indikator itulah yang menentukan cita rasa kopi Kotamobagu memiliki kualitas yang dapat menembus pasar Internasional. (Mg2)