TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Pemadam listrik kerap kali terjadi di wilayah Bolaang Mongondow Raya khususnya di Kotamobagu membuat warga gerah. Sejumlah pengusaha mengaku alami kerugian jutaan rupiah akibat pemadaman yang memakan waktu berjam-jam.
Sejumlah warung foto copy yang berada di Kelurahan Mogolaing terpaksa tak bisa melayani pengunjung yang datang untuk foto copy. “ Terpaksa belum bisa melayani. Tidak ada listrik,” kata salah satu karyawan warung foto copy yang berada di Keluarahan Mogolaing.
Warung yang dulu ramai dikunjungi itu, akhir-akhir ini sepi akibat pemadaman listrik mulai pukul 07.00 hingga pukul 16.00 wita. “Kalau bicara dampak tentu kami merasa rugi. Bayangkan sejak pukul 07.00 pagi listrik mati, nanti pukul 16.00 wita baru menyala,” tambah karyawan itu.
Bahkan dampak pemadaman ini juga terlihat disejumlah perkantoran pemerintah. Tidak aktivitas yang terlihat. Sejumlah pegawai mengaku resah karena waktu pemadaman aliran listrik hinga berjam-jam.
Pihak PLN Cabang Kotamobagu sendiri mengaku, jika pemadaman listrik, akibat kerusakan dua pembangkit listrik yang ada PLTU Amurang dan PLTA Tanggari. Bahkan pemadaman aliran listrik bukan hanya dirasakan warga yang ada di Bolmong Raya khususnya Kotamobagu, akan tetapi hingga mencakup Manado, Bitung, Minahasa hingga Gorontalo.
“Sudah kita keluarkan pemberitahuan. Yang mana pembangkit listrik alami kerusakan dan dalam perbaikan. Ini juga bukan hanya dirasakan warga yang ada di Bolmong Raya, tetapi hingga ke Gorontalo atau Sulutenggo,” kata Verry salah satu staf kantor PLN Cabang Kotamobagu saat dikonfirmasi Rabu (17/9/2014). (Has)