TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU— Jika tak ada aral melintang, Pemkot (Pemkot) Kotamobagu melalui Dinas Perhubungan (Dishub) siap operasikan 17 halte bus di Kotamobagu. Dimana dari usulan 50 unit di Kementrian Perhubungan, hanya disetujui 17 unit dan akan diserahkan ke setiap daerah pada tahun ini. Namun, sebelum dioperasikan, masih akan ada mekanisme yang harus dilakukan yakni perencanaan atau Detail Engineering Design (DED).
“DED-nya harus tahun ini, sebelum kita operasikan di tahun depan,” kata Kadis Perhubungan Kotamobagu Agung Adati, Minggu (17/7).
Agung menjelaskan, dalam usulan APBD Perubahan tahun anggaran 2016, mencantumkan perencanaan untuk pembangunan shelter atau halte bagi bus trans Kotamobagu. Dalam perencanaan tersebut, nantinya akan dihitung kebutuhan anggaran dan juga teknis pembangunan halte.
Ia menambahkan, pencanaan pembangunan halte menjadi prioritas mengingat usulan bus di pemerintah pusat telah diterima.
“Usulan itu 50 unit. Namun, hanya disetujui 17 unit. Rencananya akan diserahkan ke setiap daerah yang usulannya disetujui oleh Kemenhub pada tahun ini,” tambahnya.
Konsep halte lanjut mantan Kabag Humas ini, nantinya akan termuat dalam DED. Ada pun contoh yang menarik bagi Pemkot yakni halte bus trans Aceh.
“Kita menginginkan dalam DED ini juga harus memperhatikan kebutuhan difable atau penyandang cacat,” tambah Agung.
Selain itu, sistem pengelolaannya pula akan digodok bersama stakeholder terkait. Menurutnya, Pemkot menginginkan pengelolaan yang terbaik.
“Apakah dikelolah oleh perusahaan daerah, bisa juga buat PT, bisa juga dikelolah oleh BUMN seperti PT Damri. Intinya Pemkot ingin menyiapkan transportasi aman, nyaman dan murah,” ujarnya.(Mg3)