TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Hingga pencairan tahap kedua Dana Desa (Dandes), baru tiga desa yang memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Tiga desa tersebut yakni Bungko, Poyowa Kecil dan Moyag Induk. Sementara Sembilan desa lainnya belum memiliki. “Kami masih trauma dengan program Kredit Usaha Tani (KUT) lalu,” kata sejumlah sangadi.
Nah, untuk melatih para sangadi dan perangkat desa untuk membuat BUMDes, BPMD PP dan KB Kotamobagu melakukan pelatihan managerial di Restauran Lembah Bening, Senin (10/10).
Sekretaris Kota (Sekkot) Kotamobagu Tahlis Galang mengatakan, pelatihan ini, peting bagi para pengurus BUMDes. Hal ini untuk melihat kemampuan yang ada khusus managerial.
“Pelatihan seperti ini, penting bagi para pengurus. Biar kedepannya akan lebih terarah lagi,” ucapnya.
Apalagi dengan adanya anggaran yang masuk ke desa, yang sebagiannya akan disuplai sebagai dana penyertaan modal untuk BUMDes.
“Maka, sebelum masuk ke BUMDes, latih dulu pengurusnya, agar benar-benar siap mengembangkan dan mengelola BUMDes di masing-masing desa. Apalagi ini adalah program jangka panjang,” terangnya.
Ia juga mengatakan, dana desa sudah diatur. Dimana 30 persen untuk operasional pemerintah desa, dan 70 persen untuk fisik serta pemberdayaan.
“Fisik itu, bisa untuk jalan desa dan lain-lain. Sedangkan pemberdayaan itu, antara lain dana penyertaan modal untuk BUMDes,” ungkap Galang. (Mg2)