TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Dinas pertanian dan peternakan Provinsi Sulut langsung menindaklanjuti kasus matinya sejumlah itik yang ada di Desa Kopandakan Satu Kecamatan Kotamobagu Selatan Kamis (6/10/2016).
Meski dinyatakan positif flu burung hasil rapi test, akan tetapi tim dari dinas pertanian dan peternakan Provinsi Sulut masih akan membawa sample ke Makassar untuk dilakukan penelitian sekaligus memastikan virus yang membuat sejumlah itik di Desa Kopandakan mati mendadak.
“Dari hasil rapi test, positif flu burung. Tapi yang anehnya hanya itik yang mati. Ini yang akan kita periksa,” kata dokter Nyoman Weli dari dinas pertanian dan peternakan Provinsi Sulut usai melakukan pemeriksaan Kamis (6/10/2016).
Nyoman sendiri belum memastikan jika sejumlah itik yang mati secara mendadak itu adalah positif flu burung meski dari rapi test positif. Sebab yang bisa memberikan keterangan lanjutnya, adalah ahli usai pemeriksaan laboratorium.
Dari kasus tersebut, sedikitnya 18 ekor itik milik tiga kepala keluarga mati mendadak. Tim dari dinas pertanian dan peternakan sendiri saat berada di lokasi sudah mengambil sample itik dan langsung memusnahkan dengan cara dibakar.
Nyoman meminta agar warga untuk waspada. Sebab virus akan cepat menyebar jika musim hujan terjadi. Dia meminta agar warga yang memiliki itik di lokasi untuk sebaiknya dikandangkan. (Mg2)