TOTABUAN.CO– Pemerintah Korea Utara (Korut) mengaku berhasil melakukan uji coba miniatur bom hidrogen. Pernyataan yang dikeluarkan pemerintah mengejutkan semua pihak karena tindakannya dapat meningkatkan resiko bagi negara tertutup, yang berupaya memperkuat persenjataan nuklirnya.
Tidak hanya memicu kecaman internasional tetapi juga rasa skeptis karena menurut para ahli hasil yang ditimbulkan dari uji coba itu terlalu rendah untuk perangkat termonuklir.
Televisi pemerintah Korea Utara mengabarkan, uji coba bom hidrogen pertama negara republik ini sudah berhasil dilakukan, pada pukul 10.00 waktu setempat.
“Kini kami telah masuk dalam jajaran negara-negara nuklir canggih,” bunyi pernyataan. Ditambahkan juga bahwa yang diujicobakan masih berupa perangkat miniatur.
Tindakan Korea Utara mendapat kecaman dari Presiden Korea Selatan (Korsel) Park Geun Hye yang menyebutnya sebagai langkah provokasi serius dan menyerukan respons kuat dari internasional. Itu disampaikan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang mengadakan rapat darurat, Jika sekutu utama Korea Utara, Tiongkok menyuarakan oposisi kuatnya. Sementara itu, Gedung Putih mengatakan masih mempelajari dasar uji coba dan berjanji untuk meresponsnya dengan tepat.
Tiongkok dengan tegas menentang tindakan yang dilakukan negara tetanganya. Negara-negara lain juga mengecam aksi itu sebagai tindak provokasi yang tak dapat ditoleransi sehingga harus mendapat hukuman.
“Kami mendesak DPRK (Democratic People’s Republic of Korea) untuk tetap berkomitmen dengan denuklirisasinya dan berhenti melakukan tindakan apapun yang akan membuat situasi lebih buruk,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying dalam konferensi pers singkat.
Beberapa pemerintah negara berjanji merespons tegas karena ketegangan meningkat lagi di Asia Timur Laut. Bahkan banyaknya negara mendesak PBB untuk mengambil tindakan lebih lanjut terhadap Korea Utara, yang telah dikenakan berbagai sanksi-sanksi internasional.
Kementerian Luar Negeri Rusia juga mengecam uji coba bom sebagai pelanggaran telak terhadap hukum internasional dan resolusi-resolusi DK PBB yang sudah ada.
“Tindakan semacam itu sarat dengan kemungkinan yang akan memperparah situasi di semenanjung Korea, yang sudah berpotensi tinggi terhadap konfrontasi militer dan politik,” bunyi pernyataan.Anggota DK PBB lain, pemegang hak veto, Inggris dan Prancis turut bergabung mengecam aksi uji bom hidrogen Korea Utara.
Sumber:
Detik.com