TOTABUAN.CO HUKRIM- KPK terus menindaklanjuti operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Ketua Pengadilan Tinggi Manado nonaktif Sudiwardono dan Anggota Komisi XI DPR Aditya Anugrah Moha. Hasil tindaklanjut tersebut, KPK melakukan penggeledahan rumah milik dua tersangka. Yakni rumah dinas Ketua PT Nonaktif Sudiwardono yang ada di Manado, rumah dinas Aditya Anugerah Moha yang berada Kompeks DPR RI Kalibata Jakarta Selatan serta ruangan kantor Ketua PT nonaktif Sudiwardonoo. Menurut Kepala Biro Humas KPK Febri Diansyah, ada tiga lokasi yang penggeledahan.
“Penggeledahan di Jakarta dilakukan di rumah dinas AAM (Aditya Anugrah Moha) di Kompleks DPR RI, Kalibata, Jakarta Selatan. Di Manado, dua tim secara paralel melakukan penggeledahan secara bersamaan di Kantor Pengadilan Tinggi Manado dan rumah dinas Ketua PT Manado (Sudiwardono),” ungkap Kabiro Humas KPK Febri Diansyah seperti dilansir detik.com.
Dari hasil penggeledahan, tim menemukan barang bukti elektronik dan dokumen. Bukti tersebut terkait penanganan perkara Ibunda Aditya Moha, Marlina Moha Siahaan.
“Dari 3 lokasi tersebut penyidik menyita barang bukti elektronik dan dokumen yang terkait dengan proses penanganan perkata tindak pidana korupsi atas nama terdakwa Marlina Moha Siahaan dalam perkara tindak pidana korupsi tunjangan penghasilan aparatur pemerintah desa (TPAPD) Kabupaten Bolaang Mongondow tahun 2010,” beber Febri.
Selain melakukan penggeledahan, KPK juga menyita rekaman CCTV dan bukti pesan dari tempat terjadinya transaksi suap. Yakni hotel di kawasan Pecenongan, Jakarta Pusat.
Marlina Moha telah divonis 5 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Manado terkait kasus korupsi APBD. Marlina adalah Bupati Bolaang Mongondow 2 periode berturut-turut mulai 2006-2011 dan 2011-2016. Suap yang diberikan Aditya ke Sudiwardono dalam rangka menyelamatkan Marlina dengan 2 tujuan. Yaitu agar tidak dilakukan penahanan terhadap Marlina Moha dan untuk mempengaruhi putusan banding.
Dari operasi tangkap tangan (OTT) Jumat (6/10) KPK mengamankan uang pecahan dolar singapura 64 ribu. Operasi Tangkap Tangan (OTT) dimulai saat penyerahan uang suap terjadi di sebuah hotel di kawasan Pecenongan, Jakarta Pusat dari Aditya kepada Sudiwardono.
Sumber: Detik.com