TOTABUAN.CO – Ungkapan marah dan kesedihan tak bisa disembunyikan dari raut sang bibi gadis SMP berusia 13 tahun yang jadi korban perkosaan dua bulan lalu hingga hamil, dan peristiwa tabrak lari pada Kamis (11/9) lalu.
Namun yang membuatnya lebih geram, adalah saat mengetahui keponakan yang diurusnya sejak bayi itu tak segera mendapat pertolongan saat mobil Daihatsu Xenia menabraknya di Jalan RE Martadinata, Ciputat, Tangerang Selatan.
“Saya sesalin kok warga nggak sigap. Saya dapat laporan 20 menit dibiarin di jalan, cuma difoto-fotoin. Kurang ajar kan!,” ucap sang bibi geram saat berbincang di Rumah Sakit di Ciputat, Selasa (16/9/2014).
Sang bibi saat itu memang sudah khawatir dengan kondisi keponakannya itu. Pasalnya, ia tahu betul keponakannya yang saat itu mengendarai motor bersama adiknya yang berusia 5 tahun, tak pernah keluar lebih dari 20 menit.
”Saya tunggu di depan rumah sampai 1 jam kok belum pulang. Saya dapat kabar dari tukang ojek yang datang ke rumah, karena banyak yang kenal. Datang bawa HP ada fotonya, dia anak ibu bukan? Saya bilang ya,” ungkapnya.
Sang bibi kemudian mengetahui, keponakannya yang paling kecil dibawa warga ke klinik yang berada dekat lokasi kejadian, sementara kakaknya yang sempat dibiarkan 20 menit di jalan dibawa menggunakan mobil box oleh warga ke Rumah Sakit.
Sang bibi bergegas menuju Rumah Sakit yang berjarak sekitar 1 Km dari kontrakannya. Meski sempat menengok adik korban yang berusia 5 tahun yang juga luka dan dirawat di klinik, namun sang bibi sangat khawatir dengan kondisi keponakannya yang berusia 13 tahun karena luka yang sangat parah.
”Di sana nggak ada ruang ICU, cari ruang ICU baru dibawa ke sini malam,” ujarnya.
Saat ini, keponakannya yang berusia 13 tahun itu belum sadarkan diri di ruang ICU dan menunggu untuk operasi nanti malam. Sementara adiknya yang berusia 5 tahun sudah pulih dan hanya luka di wajah dan lengan.
Sumber: detik.com