TOTABUAN.CO — Produsen hampir pasti bakal menaikkan harga produk makanan dan minuman sebesar 10 persen tahun depan. Sebab ongkos produksi meningkat lantaran penaikan harga BBM subsidi dan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman, di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (18/12).
“Terus terang untuk bahan baku masih banyak yang impor. Gula, sari buah. Nah ini berpengaruh langsung ke harga pokok penjualan,” katanya. “Kami merencanakan tahun depan ada kenaikan harga kira-kira 10 persen.”
Dia juga mengatakan, pasokan gula rafinasi untuk industri makanan dan minuman aman untuk tiga bulan pertama tahun depan. Sebab, pemerintah memutuskan membuka keran impor gula mentah, merupakan bahan baku gula rafinasi, sebanyak 600 ribu ton.
“Paling tidak jumlah ini akan membantu pemenuhan kebutuhan produksi industri mamin (makanan minuman) di kuartal satu 2015,” ujar Adhi.
sumber : merdeka.com