TOTABUAN.CO BOLMONG— Setelah tidak puas lakukan aksi dan menyegel kantor, ratusan karyawan Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) melakukan aksi demo di kantor bupati di Lolak Senin 23 Januari 2017. Aksi demo para karyawan itu untuk meminta gaji dan iuran pensiun mereka dibayar.
Menurut koordinator lapangan, Arham Makalunsenge aksi yang mereka lakukan ini sebagai bentuk tuntutan, karena hak mereka yang hingga kini belum diberikan pihak perusahan. “Kami meminta keadilan kepada pemerintah. Karena sudah menjelang empat bulan hgaji kami belum dibayar,” kata Arham.
Dengan membawa spanduk bertuliskan, tuntutan gaji serta iuran dana pensiun, para karyawan tidak bertemu dengan Bupati dan hanya diterima Sekda Bolmong Ashari Sugeha, kata Arham. Menurutnya, dana iuran pensiunan itu berjumlah dua miliar lebih yang harus diterima ratusan karyawan.
Sekda Bolmong Ashari Sugeha saat menerima para karyawan, meminta maaf karena tidak bertemu dengan Bupati. Namun Ashari menegaskan, tidak membiarkan persoalan ini karena proses audit pada saat ini sementara berjalan.
“Pihak PDAM juga sudah menyampaikan kepada Pak Bupati bahwa dana yang untuk membayar gaji belum cukup, karena gaji karyawan PDAM diambil dari hasil penjualan air atau langganan PDAM,” kata Ashari.
Menurut Ashari proses penagihan juga harus tetap berjalan ke pelanggan. “Kalau mogok kerja bagaimana bisa membayar gaji karyawan,” kata Ashari.
Lebih jauh Ashari mengatakan, tanggung jawab jajaran Direksi itu akan dievaluasi. Disamping sambil menungu hasil audit, aktivitas PDAM harus tetap jalan. “Apa yang menjadi aspirasi dari para pengunjukrasa hari ini akan kami tamping,” ujarnya. (Mg3)