TOTABUAN.CO BOLMONG — Kondisi bangunan sekolah dasar (SD) milik yayasan pendidikan Budi Mulia Jaya yang ada di Desa Solimandungn Satu Kabupaten Bolaang Mongondow sangat memprihatinkan. Sekolah yang dibangun sejak tahun 2014 silam itu masih berdinding tripleks dan sudah mulai bocor. Jika hujan, akhirnya proses belajar mengajar terpaksa dihentikan.
Menurut para guru, bangunan yang berukuran 5 x 10 meter ini digunakan para siswa untuk belajar mulai dari kelas Satu sampai kelas Empat. Sedangkan untuk kelas Lima masih meminjam bangunan lain yang kondisinya lebih parah.
Para siswa juga mengaku tidak nyaman belajar karena kondisi bangunan yang tidak layak. Ditambah lagi dengan jumlah guru yang kurang. Sehingga untuk kelas Satu terpaksa digabung dengan kelas Dua.
“Jumlah siswa di sekolah ini berjumlah 30 orang. Sedangkan guru berjumlah empat orang. Sehingga untuk kelas satu dan dua terpaksa kami gabung, karena kekurangan guru pengajar,” kata Yumi Ginoga salah satu honor Senin (2/10).
Kendati demikian, Yumi mengaku tetap mengajar meski kondisi sekolah yang jauh dari kondisi baik. “Apalagi musim hujan tiba, ruangan ini basah,” tambahnya.
Rilia Makasenda siswa kelas dua mengaku sangat senang bersekolah di tempat ini karena dapat mengenyam pendidikan meski kondisi bangunan sekolah tidak layak.
Bukan tidak memiliki SD, namun jarak ke SD mencapai hampir dua kilo meter. Sehingga para orang tua murid memilih sekolah yang lebih dekat rumah.
Para guru dan siswa berharap agar mereka mendapat bangunan sekolah dari pemerintah setempat yang layak seperti sekolah swasta lainnya. (Mg3)