TOTABUAN.CO HUKRIM – Aparat gabungan TNI Polri menggelar operasi senjata tajam (Sajam) pasca konflik dua kelompok masa di Kecamatan Dumoga Kabupaten Bolaang Mongondow Rabu 9 Oktober 2019.
Operasi gabungan yang dipimpin Kapolres Kotamobagu AKBP Gani Fernando Siahaan itu, melibatkan personil dari pasukan Brimob dari Kompi B Inuai, Kodim 1303 Bolmong serta anggota Satpol PP Pemkab Bolmong. Dalam operasi itu, pertugas berhasil menyita sejumlah senjata tajam berupa tombak dan parang. Selain itu, petugas gabungan juga berhasil menyita sejumlah senjata angin dan panah wayer yang diduga digunakan saat konflik.
Senjata tajam yang berhasil disita petugas, sebagian ditemukan di rumah warga.
Menurut Kapolres Kotamobagu AKBP Gani Fernando Siahaan, langah ini terus dilakukan sebagai bentuk pencegahan konflik agar tidak berlanjut.
“Akibar dari konflik kelompok masa, berdampak ke para pelajar. Mereka takut pergi ke sekolah,” katanya.
Ada Delapan puncuk senapan angin yang kalibernya bervariasi yang berhasil diamankan. Selain itu 30 buah tombak, parang, dan 40 panah wayer. Dengan melakukan mediasi, kedua kelompok masa juga sepakat akan melakukan perdamaian.
Dalam operasi gabungan itu, Direktur Kriminal Umum Polda Sulut Kombes Pol Trisulastoto Prastio Utomi, Dir Intel Kombespol Budi Herwanto, Dir Binmas Kombespol Darwanto, Waka Polres Kotamobagu Kompol Effendy Tubagus, Danyon Brimob Pelopor Kompol Yana Supriatna, Kasi Ops Kodim 1303 Bolmong, Kapten Azrak, Kabag Ops Polres Kotamobagu Kompol Melky J Lapian, para kasat, Kapolsek dan perwira Polres Kotamobagu. Selai itu tampak Asisten I Pemkab Bolmong B Derek Panambunan, Kasat Pol PP Bolmong, Max Mokodompit, Camat Dumoga dan aparat Desa Pusian dan Dea Toruakat tampak hadir.