TOTABUAN.CO POLITIK—Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PAN Sulut Sehan Landjar mengatakan, hingga kini rumor soal SK dari DPP PAN yang sudah diterima salah satu figur untuk maju di PIlkada Kotamobagu tidak benar. Ia menegaskan, hingga hari ini, DPP PAN belum memutuskan siapa yang akan mendapatkan SK tersebut.
“Belum ada. DPP PAN belum memutuskan siapa yang akan menerima SK tersebut,” kata Sehan ketika dikonfirmasi Senin (25/9).
Menurutnya hingga kini DPW PAN Sulut terus melakukan konsolidasi dengan DPP PAN, terkait dengan agenda Pilkada serentak di Sulut yang akan dilaksanakan di enam kabupaten kota pada 2018 mendatang.
Menurutnya DPW PAN bertanggung jawab untuk menengahi dan mampu menampung aspirasi dari semua kader.
Sehan menjelaskan, DPP PAN baru mengeluarkan rekomendasi untuk bakal calon wakil bupati Minahasa Tenggara ata nama Felmi Peleng. Namun untuk Kota Kotamobagu belum ada.
“Kendalanya, karena ada figur yang akan maju di Kotamobagu ada dua. Tentunya ini perlu pertimbangan dari DPP agar tidak ada yang dirugikan,” ujarnya.
Sehan mengakui, DPP masih akan menilai, mengkaji serta mempetimbangkan sebelum memutuskan siapa yang layak dan berhak untuk mendapatkan rekomendasi tersebut. Sebab menurutnya, Tatong Bara dan Djainuddin Damopolii adalah kader potensial.
“Cuma ada dua. Tatong Bara Djainuddin jilid dua, atau pisah. Kalaupun itu terjadi DPP akan memanggil kembali dua kader tersebut. Andaikan kalau pisah, saya sendiri belum menjamin siapa yang akan mendapatkan rekomendasi. Karena itu haknya DPP,” jelasya.
Namun menurutnya, untuk menghadapi PIlkada di Kotamobagu, Ia yakin DPP akan sangat hati-hati untuk mengambil keputusan. Sebab ada dua kader potensial yang siap akan maju.
Untuk saat ini rumor yang berkembang jika Djainudin Damopolii sudah mengantongi rekomendasi dari DPP PAN. Namun rekomendasi masih terkendala karena belum adanya kepastian siapa bakal calon Wakil Walikota yang akan mendampingi Djainnudin. Dikabarkan pula rekomendasi untuk Djainuddin maju sebagai Calon Walikota Kotamobagu karena didukung sesepuh PAN dan tokoh Muhammadiyah seperti Amien Rais.
Penulis: Hasdy