Pilkada Kotamobagu
TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Rumor koalisi PAN dengan PDIP di PIlkada Kotamobagu hingg kini belum pasti. Hal itu seiring dengan dinamika politik yang terjadi saat ini saat PAN berbedah sikap dengan meminta RUU Pemilu diputuskan secara musyawarah saja.
Ketua DPC PDIP Kotamobagu Meydi Makalalag menilai, konstalasi politik yang terjadi akhir-akhir ini, PAN tidak menunjukan sikap dukungan ke pemerintah. Padahal PAN salah satu parpol yang masuk dalam koalisi. Dengan demikian jika ini berlanjut, akan ada berdampak ke daerah yang melaksanakan Pilkada. Termasuk PDIP tidak akan gabung ke PAN.
“Bisa jadi tidak akan bergabung dengan PAN. Sebab, rekomendasi dan keputusan ada di tangan DPP,” katanya.
Bahkan kata Meydi, saat ini para kader PDIP yang ada di pusat, sudah mendorong agar PAN dikeluarkan dari koalisi karena dinilai tidak sejalan.
“Jadi semua masih berproses. Dinamika politik masih terus berjalan. Sebab ada kepentingan lebih besar lagi yakni PIlkada, Pileg dan Pilpres,” ujarnya.
Di internal PDIP sendiri kata Ketua Fraksi PDIP DPRD Kotamobagu ini, sikap PAN dianggap tidak sepenuhnya mendukung pemerintahan Jokowi-JK. Padahal, PAN sudah menyatakan berkoalisi dengan pemerintahan Jokowi, serta diberikan satu kursi menteri dalam Kabinet Kerja.
Namun sikap PAN sendiri kerap berseberangan dengan Pemerintahan Jokowi mulai dari Pansus Angket KPK, Presidential Threshold (PT) atau ambang batas pencalonan presiden, dan yang terbaru soal Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017, sebagai perubahan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).
“Harus adanya satu kata dan perbuatan. Kalau sudah menyatakan dukungan kepada pemerintah, ya harus disertai implementasi dukungan terhadap kebijakan,” tuturnya.
Menurut Meydi, kendati PDIP hanya memiliki tiga kursi di DPRD, akan tetapi peluang PDIP untuk berkoalisi dengan parpol laiinya sangat terbuka. Seperti Partai Golkar juga di pusat sudah masuk koalisi pendukung pemerintah Jokowi-JK. Bahkan Golkar sendiri sudah bulat menyatakan dukungan untuk Jokowi calon Presiden 2019 mendatang. “Peluang PDIP untuk berkoalisi masih sangat terbuka. Bisa jadi koalisi permanen dari pusat bakal terjadi hingga ke daerah,” katanya.
Penulis: Hasdy