TOTABUAN.CO BOLMONG – Penyakit Filariasis atau Elephantiasis atau lebih dikenal dengan penyakit kaki gajah mulai terdapat di daerah Bolaang Mongondow (Bolmong).
Satu warga di Desa Tumokang Baru, Kecamatan Dumoga Utara, menderita penyakit kaki gajah yang mengakibatkan membesarnya tungkai bawah (kaki) dan kantung zakar (skrotum).
Karena penyakit kaki gajah adalah golongan penyakit menular, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulut, turun langusung ke lokasi dan mengambil sampel darah kepada 500 warga di Desa Tumokang Baru. Sampel tersebut tersebut diambil radius 500 meter dari rumah warga yang terkena penyakit itu.
“Untuk sekarang ini tercatat, sudah ada 400-an warga yang sudah diambil sampel darahnya, dari target 500 warga yang akan diambil sampel darah,” kata Camat Dumoga Utara I Ketut Kolak, Jumat (30/5).
Menurutnya, dia mendapatkan informasi tersebut berasal dari warga yang melapor ke Puskesmas setempat. Pihak Puskesmas langsung malaporkan kasus ini ke Dinkes Bolmong, dan selanjutkan diinformasikan ke Dinkes Provinsi Sulut.
Kepala Dinas Kesehatan Bolmong, Drg Rudiawan mengatakan, guna mencegah dan mengetahui apakah ada warga lain yang terkena penyakit serupa, pihaknya melakukan pengambilan sampel darah ke warga Tumokang Baru pada malam hari.
“Penyakit kaki gajah sifatnya menular dan menahun. penyebab lain berasal dari cacing filarial yang ditularkan melalaui nyamuk,” papar Rudi.
Rudi juga mengimbau kepada warga agar mejaga lingkungan tetap bersih agar terhindar dari wabah penyakit. (irgi/Has)