TOTABUAN.CO — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan jajaran menteri Kabinet Kerja terus memantau pergerakan harga kebutuhan pokok, khususnya komoditas gula dan beras di pasaran.
Presiden Jokowi mengatakan, para menteri wajib lakukan langkah-langkah antisipasi meskipun saat ini harga dua komoditas tersebut cenderung menurun.
“Saya ingin agar situasi harga dipantau dari hari ke hari. Tidak hanya urusan beras, karena ini juga mendekati Lebaran, juga urusan-urusan yang berkaitan dengan gula,” kata Presiden Jokowi saat memimpin rapat paripurna Kabinet Kerja di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/3).
Selain membahas fluktuasi kenaikan harga komoditas bahan pokok, rapat paripurna yang dihadiri Wapres Jusuf Kalla ini juga membahas kondisi terkini di bidang politik, hukum dan keamanan. Selain itu, dibicarakan langkah konkret yang akan ditempuh pemerintah sebagai tindak lanjut hasil kunjungan Presiden Jokowi ke Jepang dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Selama berada di Jepang dan Tiongkok, 22-28 Maret 2015, Presiden Jokowi menggelar pertemuan bisnis dengan jajaran pemimpin dunia usaha setingkat Chief Executive Officer (CEO). Di Jepang, total komitmen investasi yang berhasil diraup adalah sebesar US$ 3,5 miliar, belum termasuk komitmen investasi Toyota Motor Corporation sebesar US$ 1,6 miliar dan Suzuki Motor Corporation senilai US$ 1 miliar. Sementara itu, komitmen investasi yang diperoleh Indonesia di Tiongkok mencapai US$ 68,1 miliar.
sumber : beritasatu.com