TOTABUAN.CO – Pasca meninggalnya ketua presidium Provinsi Bolaang Mongondow Raya (BMR) Abdullah Mokoginta, hiingga kini belum ada yang menggantikan posisi terebut.
BMR kehilangan sosok tokoh sekaligus pejuang pemekaran. Almarhum Abdullah Mokoginta merupakan sosok yang dikagumi banyak tokoh di BMR bahkan Sulawesi Utara.
Almarhum Abdullah Mokoginta merupakan mantan Wakil Gubernur Sulut di era pemerintah C J Rantung waktu itu.
Almarhum Abdullah Mokoginta memiliki peranan besar terkait pemekaran Provinsi BMR. Meski diusianya yang rentah, tapi punya semangat yang luar biasa.
Lantas siapa yang pantas menggantikan posisi Almarhum Abdullah Mokoginta yang kefigurannya sebagai orang yang mampu mengayomi?.
Menurut Bupati Bolaang Mongondow Selatan Iskandar Kamaru, untuk menggantikan posisi Almarhum Abdullah Mokoginta sebagai ketua presidium pemekaran Provinsi BMR, haruslha benar-benar mengayomi.
Iskandar berujar, memang agak sulit untuk mencari figur yang sama persis seperti sosok Aki Iksan sapaan akrab Almarhum Abdullah Mokoginta. Iskandar mengatakan, untuk menggantikan posisi Almarhum sebagai ketua presidium, perlu duduk bersama.
“Tentu perlu dirumuskan bersama dengan semua elemen masyarakat yang ada di lima daerah di BMR ini,” kata Iskandar.
Terlebih katanya, usulan pemekaran Provinsi BMR sudah masuk dalam pembahasan di DPR RI bersama 57 calon kabupaten baru dan 8 calon provinsi baru yang akan dibahas pada masa sidang 2022 Maret mendatang.
“Almarhum Abdullah Mokoginta adalah tokoh panutuan di BMR. Sekaligus pejuang pemekaran. Perjuangan Almahum, harus kita lanjutkan,” sambung Iskandar.
Diketahui almarhum wafat di usia 86 tahun. Almarhum menjadi Wakil Gubernur Sulawesi Utara pada tahun 1991 dan merupakan salah satu tokoh di Bolaang Mongondow Raya.
Pada 1986 -1991 Almarhum menjabat sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Utara dan sejak tahun 1992 sampai 1999 sebagai anggota DPR-RI. Dimana sebelumnya sejak 1972 sampai 1987 (selama tiga periode) sebagai anggota MPR-RI. (**)