TOTABUAN.CO Kotamobagu – Pada sidang kedua sengketa Pilwako Kotamobagu di Mahkamah Konstitusi (MK) Selasa 16 Juli 2013 lalu, pihak terkait Tatong Bara – Jainudin Damopolii (TB-Jadi) hadirnya 10 untuk mengkounter tuduhan sebelumnya dari pihak pemohon.
Berikut kesaksian singkat saksi TB-Jadi yang dikutip dari risalah MK :
ABDULLAH SALEH TUNGKAGI :
Sebagai relawan, saya mensosialisasikan Pasangan Nomor Urut 1 di lingkungan saya. Jadi, bisa disesuaikan siapa-siapa yang bersimpati kepada Pasangan Nomor Urut 1.
Ya, saya ke rumah siapa-siapa yang bersimpati kepada Pasangan Nomor Urut 1 dan saya cek apakah mereka sudah mendapatkan kartu pemilih C-6.
Jadi, saya tidak pernah memberikan atau membeli kartu suara dan menyarankan kepada siapa pun juga untuk tidak memilih. Itu saja, Pak.
MIRMILLA ALAMRI:
Yang Mulia, saya ingin mengklarifikasi laporan dari Ibu Naila Khan, dimana saya mengumpul … mengumpul kartu undangan daripada simpatisan Nomor Urut 3 dan menukar dengan uang sejumlah Rp300.000,00
Tidak benar seluruhnya, Yang Mulia. Selanjut itu, saya tidak pernah mencuri kertas undangan C-6 sejumlah 34 lembar di kantinnya Ibu Ruaida Gobel. Itu tidak benar, Yang Mulia.
Ceritanya begini, Pak Mulia, mohon maaf ceritanya begini, Yang Mulia. Pada tanggal 23 juni 2013, kurang lebih jam 19.00 saya didatangi oleh kedua bapak yang bernama Pak Ahmad Paja dan Pak Redjo Goma, mereka adalah salah satu simpatisan daripada Nomor Urut 1. Mereka 86 mengatakan kepada saya, dimana mereka sampai dengan jam 19.00 mereka belum mendapatkan kertas undangan C-1 … eh, C-6.
Terus saya katakan kepada Pak Ahmad dan Pak Redjo, “Kamu berdua, pulang saja ke rumah, nanti saya yang akan mengecek kartu undangan C-6 kamu berdua. Apabila ada akan saya antar ke rumah kamu berdua.” Begitu mereka berdua pulang, saya langsung menuju ke kantinnya Ibu Ruaida Gobel. Sampai di sana, Ibu Ruaida tidak berada di kantin karena sedang (…)
Tidak ada di situ karena sedang di salon kata suami daripada Ibu Ruaida. Terus saya ditanya oleh suaminya Ibu Ruaida, “Ibu Mantan, ada keperluan apa mencari Ibu Ruaida?”
Terus saya katakan, Yang Mulia, “Saya hanya mengecek apakah surat undangan atas nama Pak Ahmad Paja dan Pak Redjo Goma berada kepada Ibu Ruaida?”
Ibu Lilis langsung minta, “Mari kartu undangan itu! Itu bukan pendukungnya Kandidat Nomor 1. Itu orangnya Kandidat Nomor 3.”
“Oh,” saya langsung bilang, “Oh, begitu, ya?” Jadi saya langsung serahkan ke Bu Lilis, langsung.
MOCH. YAMIN MOKODOMPIT:
Yang saya mau sampaikan di sini, saya dituduh telah melakukan pembelian surat undangan C-6 dan saya merasa … eh, saya tidak melakukan hal yang dituduhkan kepada saya, pada saat tanggal 23 itu saya tidak membeli.
MUSLI DABONGKALON:
Saya cuma sosialisasi dengan masyarakat-masyarakat Molinow sebagai relawan.
NIKMAT PAPUTUNGAN:
Pernah, saya cuma kebetulan lewat, tanya … saya cuma tanya, “Apakah sudah ada kartu pemilih?”
Ibu Hidawati menjawab, “Sudah ada.” Tapi dia langsung bawa kartu pemilih, saya langsung pulang. Cuma itu saja.
RUKIAH DAMOPOLII:
Yang saya sampaikan di sini pada tanggal 28 Februari saya dipanggil kepala dinas, kepala dinas tata kota dan di ruangan … dan kadis mengatakan kepada saya, “Dengan keadaan terpaksa saya berhentikan kepada Ibu karena ni perintah langsung dari istri walikota.”
Ya, daripada … kata kepala dinas, “Daripada saya di-nonjob-kan lebih baik saya korbankan Ibu.”
HENDRI MOKODONGAN:
Saya mau sampaikan bahwa apa keterangan daripada Ibu Rukiah Damopolii benar semua karena dia diberhentikan.
Karena menurut informasi dari pak kadis dan informasi dari ibu asisten tiga dan dari ibu istrinya walikota bahwa tidak mendukung Pak Walikota Pak Djelantik Mokodompit.
Kalau di … ada suatu saat pernah ada rapat dari … dipimpin oleh pak kadis, kepala bidang dan kepala seksi, khusus kepala bidang merangkul 20 orang dan kepala seksi 10 orang.
Khususnya untuk kepala bidang mencari pendukung Pak Djelantik 20 orang dan kepala seksi 10 orang.
ANDRA MOKODOMPIT:
Jenius itu, Yang Mulia, dibentuk oleh pasangan Nomor Urut 3 dan ketua Jeniusnya yang di wilayah Kota Mobagu anaknya pasangan Nomor Urut 3.
Jenius itu tugasnya, Yang Mulia, di sini Jenius ditugaskan untuk menjaring para pemilih pemula. Anak-anak muda, Jenius itu, Yang Mulia, kepanjangannya Jenisia Nini for Young Solidarity, itu untuk para pemberi pemilih pemula dan pemuda yang ada di wilayah Kota Mobagu.
Isinya, isinya saya ambil salah satu dan saya sobek salah satu amplop. Amplop itu berisi uang dan isinya masing-masing, salah satu amplop berisi uang sebesar Rp200.000,00.
Setelah saya dapat amplop, saya balik dari sekretariat menuju ke kampung saya dan saya bagi-bagikan kepada para pemilih pemula untuk memilih Pasangan Nomor Urut 3.
ADATI MOKOAGOW:
Jadi, tepatnya tanggal 25 April, Yang Mulia, saya dipanggil lurah di kantor. Katanya, “Kenapa kamu tidak hadir-hadir di rapat?” “Bu Lurah, saya ini banyak kerja.” Saya katakan begitu.
“Tadi saya sudah ketemu di kantor dengan asisten 3 dengan pak camat, saya laporkan kamu.” Begitu kata ibu lurah. Terus saya tanya, “Apa mereka katakan, Bu Lurah?
Mereka katakan, “Pecat saya.” Jadi, pada saat itu juga saya, saya katakan sama ibu lurah, “Bu lurah kalau toh itu memang perintah atasan, silakan laksanakan. Hari ini lurah pecat, saya juga hari ini saja siap berhenti.” Nah, itu kesimpulan saya yang terakhir.
Adapun isi lengkap kesaksi para saksi TB-Jadi serta isi persidangan ke-III sengketa Pilwako KK dapat di down load disini: risalah pembuktian III.
editor: hasdy fattah | sumber: mahkamahkonstitusi.go.id