TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Kepala polisi resort Bolaang Mongondow ajun komisaris besar polisi Hisar Siallagan mengatakan, ada lima satuan kerja (Satker) akan dinilai terkait dengan pengelolaan keuangan. Lima Satker itu adalah Satuan Reskrim, Sat Lantas, Intelkam, dan Sarana Prasarana (Sarpras).
“Kinerja polri terkait dengan pelayanan publik untuk mengukur pencapaian kepuasan pelanggan melalui standar Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan yang mewakili dari kemitraan dapat disampaikan bagaimana perspektif masyarakat terhadap kinerja Polri,” kata Hisar usai mencanangkan pembangunan Zona Integritas (ZI) anti korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) kamis pekan lalu.
Untuk mencegah terjadinya korupsi, penerapannya juga merupakan bagian dari upaya mempercepat reformasi birokrasi dalam penerapan zona integritas ditetapkan 20 kegiatan strategis yang harus dilakukan Polri, agar satkernya bisa disebut wilayah bebas korupsi.
Hisar menambahkan, kegiatan strategis itu antara lain laporan keuangan transparan, pelaporan harta kekayaan penyelenggara negara serta pengadaan barang dan jasa dengan e-procurement. Ini bertujuan guna memaksimalkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) guna mencapai Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Sementara dalam pencanangkan pembangunan Zona Integritas (ZI) anti korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), turut disaksikan, tiga perwakilan masyarakat yang menjadi saksi dalam pencangan tersebut. Mereka adalah dari unsur masyarakat dan tokoh adat, tokoh agama, serta dari kalangan pers.
Tiga kalangan itu memberikan apresiasi kepada jajaran Polres Bolmong. “Ini memang program nasional Mabes Polri. Namun khusus di wilayah Bolmong Raya, ini patut kita acungi jempol dan berikan apresiasi,” harap Jemmy Lantong, Danny Pontoh dari kalangan tokoh masyarakat dan tokoh agama serta Nico Paat dari kalangan Pers.
“Semoga semangat anti-korupsi disertai pelayanan prima kepada masyarakat yang dibangun oleh jajaran kepolisian, dapat diikuti oleh lembaga penegak hukum lainnya maupun pihak pemerintah daerah se-Bolmong Raya,” pungkas mereka.
Editor Hasdy Fattah