• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Senin, Mei 19, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Politik

Yasti Soepredjo Mokoagow dan Pengetahuan Tentang Kopi

Redaksi by Redaksi
3 Oktober 2022
in Politik
0
TOTABUAN.CO POLITIK – Politisi Sulawesi Utara (Sulut) Yasti Soepredjo Mokoagow rupanya tidak hanya pandai dalam urusan politik, memiliki kemampuan membaca peluang bisnis. Salah satunya yakni mengembangkan tanaman Kopi. Setelah tidak lagi menjabat sebagai Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong), Yasti terus menyempatkan waktu di setiap akhir pekan di kebun kopi miliknya yang berada di perkebunan Pangkon Mooat Kecamatan Modayag Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim). Lokasi perkebunan kopi tersebut sangat sejuk, karena berada di ketinggian 1.100 mdpl lebih. Di sana, Yasti Soepredjo Mokoagow tertarik membuka lahan untuk kembangkan kopi Arabika. Karena kopi jenis Arabika sangat cocok ditanam di ketinggian 1000 mdpl lebih. Yasti mengaku sudah lama tertarik kembangkan Kopi. Bahkan hasil panen, sudah beberapa kali dijual. Menurutnya peluang kopi Indonesia semakin diminati pasar global. Salah satu alasannya karena pangsa pasar kopi sangat potensial ekspor. Salah satunya ke Negeri Beruang Merah, Rusia. “Indonesia adalah salah satu produsen kopi terbesar di dunia dengan hasil kopi berkualitas. Konsumsi kopi di Rusia masih tinggi dan berprospek bagi para eksportir kopi dari Indonesia,” katanya. Di perkebunan itu, Yasti memilih menanam kopi jenis Arabika. Alasanya, karena Kopi Arabika umumnya ditanam di dataran tinggi. Karena di ketinggian tersebut tanahnya sudah dalam keadaan gembur dan biasanya merupakan tanah vulkanik, curah hujan yang stabil serta sinar matahari yang cukup. “Kopi Arabika memiliki cita rasa yang berbeda-beda sesuai dengan lokasinya. Untuk warna merah cocok dipilih untuk diolah menjadi wine coffee melalui proses penjemuran 30 hari pada suhu 30-30% celcius,” jelasnya. Selain itu kata Yasti, coffee memiliki 3 jenis. Yakni Kopi Liberica biasanya ditanam di ketinggian 100-200 Mdpl. Kopi Liberica banyak diolah seperti Kopi ABC, Nescafe dan lain-lain. Selain itu Coffee Robusta yang berada di ketinggian 300-700 Mdpl. Biasanya diolah dan ditemukan seperti di Starbucks. Ada juga di mic dengan Arabica. Dan kopi Arabika yang berada di ketinggian 800-100 mdpl up. Semakin berada di ketinggian semakin mahal. Cara pengolahan yang baik dan benar menjadikan coffee semakin mahal dan bisa mencapai 6 juta rupiah. “Sekarang, pembeli harus memastikan terlebih dahulu titik koordinatnya. Artinya memastikan ketinggiannya sebelum membeli kopi. Untuk kopi jenis Arabika di pasaran dalam negeri perkilo 160.000 ribu rupiah. Sedangkan untuk lokal per kilo 90.000-100.000 ribu rupiah,” jelasnya. Sesuai pemahamannya, Yasti mengatakan, Kopi Arabika dan Robusta, memiliki fakta penanaman yang berbeda. Robusta lebih mudah tumbuh dan ditanam dibandingkan Arabika. Robusta dapat tumbuh di ketinggian di atas 400 mdpl dan di bawah 1000 mdpl. Sedangkan, arabika tumbuh di atas ketinggian 1000 mdpl dan di bawah 2000 mdpl. Menurutnya, banyak kalangan penikmat kopi menyatakan bahwa robusta memiliki aroma seperti cokelat, kacang-kacangan dan tanah. Sedangkan arabika sangat kaya akan aroma buah. Literasi lain pun ada yang menyebut, bahwasannya robusta memiliki aroma manis yang khas. Sedangkan arabika tercium aroma yang wangi mirip aroma percampuran dari bunga dan buah. Arabika rasa asamnya cenderung dominan kemudian jika diseduh warnanya tidak hitam pekat. Arabika pun disebut jenis kopi yang kaya akan rasa buah. Ini terjadi karena banyak faktor seperti, keadaan cuaca, tanah, iklim, serta kawin silang. Bentuk biji kopi Arabika memiliki ukuran yang lebih besar dan bentuknya pun lonjong atau pipih. Bentuknya pun lebih besar daripada biji kopi robusta. Untuk tekstur after taste, arabika lebih lembut dibanding robusta.(*)

Yasti Soepredjo Mokoagow saat memetik Kopi di kebun miliknya

0
SHARES
153
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

TOTABUAN.CO POLITIK – Politisi Sulawesi Utara (Sulut) Yasti Soepredjo Mokoagow rupanya tidak hanya pandai dalam urusan politik, namun juga memiliki kemampuan membaca peluang bisnis. Salah satunya yakni peluang bisnis tentang kopi.

Setelah tidak lagi menjabat sebagai Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong), Yasti terus menyempatkan waktu di setiap akhir pekan di kebun kopi miliknya yang berada di perkebunan Pangkon Mooat Kecamatan Modayag Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim).

Lokasi perkebunan kopi tersebut sangat sejuk, karena berada di ketinggian 1.100 mdpl lebih. Di sana, Yasti Soepredjo Mokoagow tertarik membuka lahan untuk kembangkan tanaman kopi jenis Arabika. Karena kopi jenis Arabika sangat cocok ditanam di ketinggian 1000 mdpl lebih.

Yasti mengaku sudah lama tertarik kembangkan Kopi. Bahkan hasil panen, sudah beberapa kali dijual.

Menurutnya peluang kopi Indonesia semakin diminati pasar global. Salah satu alasannya karena pangsa pasar kopi sangat potensial ekspor. Salah satunya ke Negeri Beruang Merah, Rusia.

“Indonesia adalah salah satu produsen kopi terbesar di dunia dengan hasil kopi berkualitas. Konsumsi kopi di Rusia masih tinggi dan berprospek bagi para eksportir kopi dari Indonesia,” katanya.

Di perkebunan itu, Yasti memilih menanam kopi jenis Arabika. Alasanya, karena Kopi Arabika umumnya ditanam di dataran tinggi. Karena di ketinggian tersebut tanahnya sudah dalam keadaan gembur dan biasanya merupakan tanah vulkanik, curah hujan yang stabil serta sinar matahari yang cukup.

“Kopi Arabika memiliki cita rasa yang berbeda-beda sesuai dengan lokasinya. Untuk warna merah cocok dipilih untuk diolah menjadi wine coffee melalui proses penjemuran 30 hari pada suhu 30-30% celcius,” jelasnya.

Selain itu kata Yasti, coffee memiliki 3 jenis. Yakni Kopi Liberica biasanya ditanam di ketinggian 100-200 Mdpl. Kopi Liberica banyak diolah seperti Kopi ABC, Nescafe dan lain-lain.

Selain itu Coffee Robusta yang berada di ketinggian 300-700 Mdpl. Biasanya diolah dan ditemukan seperti di Starbucks. Ada juga di mic dengan Arabica.

Dan kopi Arabika yang berada di ketinggian 800-100 mdpl up. Semakin berada di ketinggian semakin mahal. Cara pengolahan yang baik dan benar menjadikan coffee semakin mahal dan bisa mencapai 6 juta rupiah.

“Sekarang, pembeli harus memastikan terlebih dahulu titik koordinatnya. Artinya memastikan ketinggiannya sebelum membeli kopi. Untuk kopi jenis Arabika di pasaran dalam negeri perkilo 160.000 ribu rupiah. Sedangkan untuk lokal per kilo 90.000-100.000 ribu rupiah,” jelasnya.

Sesuai pemahamannya, Yasti mengatakan, Kopi Arabika dan Robusta, memiliki fakta penanaman yang berbeda. Robusta lebih mudah tumbuh dan ditanam dibandingkan Arabika.

Robusta dapat tumbuh di ketinggian di atas 400 mdpl dan di bawah 1000 mdpl. Sedangkan, arabika tumbuh di atas ketinggian 1000 mdpl dan di bawah 2000 mdpl.

Menurutnya, banyak kalangan penikmat kopi menyatakan bahwa robusta memiliki aroma seperti cokelat, kacang-kacangan dan tanah. Sedangkan arabika sangat kaya akan aroma buah.

Literasi lain pun ada yang menyebut, bahwasannya robusta memiliki aroma manis yang khas. Sedangkan arabika tercium aroma yang wangi mirip aroma percampuran dari bunga dan buah.

Arabika rasa asamnya cenderung dominan kemudian jika diseduh warnanya tidak hitam pekat. Arabika pun disebut jenis kopi yang kaya akan rasa buah. Ini terjadi karena banyak faktor seperti, keadaan cuaca, tanah, iklim, serta kawin silang.

Bentuk biji kopi Arabika memiliki ukuran yang lebih besar dan bentuknya pun lonjong atau pipih. Bentuknya pun lebih besar daripada biji kopi robusta. Untuk tekstur after taste, arabika lebih lembut dibanding robusta.

Ia pun meyakini bahwa Sulawesi Utara khususnya Bolaang Mongondow Raya jauh lebih kaya jika kekayaan alam dan kesuburan tanahnya bisa dimanfaatkan dan dikelola dengan manajemen yang baik dan benar. (*)

 

Tags: bisniskopirobustaYasti Soepedjo Mokoagow
Previous Post

Lakalantas Alm Masud Lauma Masih Simpang Siur. Keluarga Desak Polisi Lakukan Olah TKP

Next Post

Limi Ingatkan ASN Lebih Serius dan Lebih Tulus Jalankan Tugas

Next Post
TOTABUAN.CO BOLMONG – Penjabat Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Limi Mokodompit mengingatkan, agar ASN terus memaksimalkan tugas sebagai abdi negara. Bahkan dia menegaskan, agas para ASN untuk lebih serius dan lebih tulus untuk menjalankan tugas pemerintahan dan kemasyarakatan. Hal itu dikatakan Limi saat menyampaikan sambutan saat memimpin apel kerja bersama Senin 3 Oktober 2022. Menurutnya, apel kerja bersama ini dilaksanakan dalam rangka memperkuat motivasi kerja, serta membangun kebersamaan tim kerja pemerintah daerah. Selain itu mensinergikan tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, agar selaras dengan dinamika tuntutan perubahan zaman yang berkembang dalam lingkup pemerintahan. “Apel kerja bersama ini harus dimaknai dengan tekad dan semangat yang tinggi dalam rangka pengabdian kita kepada Kabupaten Bolaang Mongondow tercinta,” katanya. Limi menambahkan, sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, kita dituntut untuk lebih serius, lebih tulus dan lebih fokus dalam implementasi kerja dan karya sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing. Sehingga dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik, sebagai daya dukung terhadap upaya percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Kita akan sulit mengejar kemajuan kalau masih menggunakan cara-cara kerja yang konvensional. Kita dituntut harus ada lompatan dan perubahan paradigma kerja. Setiap pekerjaan memerlukan kesungguhan, inovasi dan kreativitas serta harus selesai tepat waktu dan berkualitas,” kata Limi mengingatkan.(*)

Limi Ingatkan ASN Lebih Serius dan Lebih Tulus Jalankan Tugas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

Pansus LKPJ DPRD Bolmong Temukan Banyak Proyek Bermasalah
Bolmong

Pansus LKPJ DPRD Bolmong Temukan Banyak Proyek Bermasalah

by Redaksi
18 Mei 2025
0

TOTABUAN.CO BOLMONG -- Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPj) DPRD Bolaang Mongondow (Bolmong) menemukan banyak proyek bermasalah. Proyek...

Read moreDetails
TP PKK Bolmong Tinjau  Agroindustri Pengolahan Nenas di Kabupaten Kediri

TP PKK Bolmong Tinjau  Agroindustri Pengolahan Nenas di Kabupaten Kediri

18 Mei 2025

Rektor IAIK Masih Bungkam Soal Laporan Dana Hibah di Kejaksaan

18 Mei 2025
Pemkab Bolmong Masih Berikan Waktu Bagi 21 KK yang Tempati Lahan di Karang Ria

Pemkab Bolmong Masih Berikan Waktu Bagi 21 KK yang Tempati Lahan di Karang Ria

18 Mei 2025
Pemkab Bolmong Amankan Aset di Karang Ria Manado yang  Ditempati 21 KK

Pemkab Bolmong Amankan Aset di Karang Ria Manado yang  Ditempati 21 KK

17 Mei 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.