TOTABUAN.CO POLITIK — Delapan partai politik resmi mengusung pasangan Tatong Bara-Nayodo Kurniawan maju di PIlkada pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kotamobagu 2018.
Meski demikian, pengamat politik Bolaang Mongondow Raya (BMR) Muhamad Djabir, mengingatkan, pasangan TB-NK julukan Tatong Bara-Nayodo Kurniawan, harus mampu memaksimalkan koalisi gemuk ini di PIlkada.
Jabir mengatakan, koalisi gemuk bukan jaminan bagi pasangan calon bisa memenangkan pertarungan. Sebaliknya, koalisi gemuk malah bisa jadi bumerang bagi pasangan calon jika tidak hati-hati dan memaksimalkan kinerja mesin partai pengusung.
“Pasangan TB-NK harus mampu memaksimalkan koalisi ini. Jika tidak, ini akan menjadi bumerang,” kata Jabir Minggu (14/1).
Memaksimalkan koalisi partai lanjutnya, merupakan salah satu cara untuk memaksimalkan kerja mesin partai koalisi. Dengan begitu, pasangan TB-NK akan lebih mudah turun ke wilayah.
Jika dihitung di atas kertas, boleh dikata pasangan TB-NK menang mutlak. Karena pasangan ini berhasil merebut dukungan parpol yang ada di DPRD. Dia menjelaskan, para anggota DPRD representatif dari pemilih. Namun hal ini harus dibarengi dengan kesolidan lewat mesin partai pengusung.
“Ini diperlukan kelihaian pasangan calon mengakomodir semua aspirasi partai pendukung dan ini tantangan bagi pasangan TB-NK,” ujar Direktur Lintas Search ini.
Namun meski demikian dibalik itu, dukungan banyak partai ini juga bisa jadi nilai lebih bagi TB-NK. Paling tidak ini menunjukkan kemampuan pasangan ini melobi. Karena masing-masing partai punya mekanisme berbeda dalam menentukan dukungan.
Jabir menilai dengan terbitnya SK dukungan Delapan Parpol kepada pasangan TB-NK, bisa jadi, elektabilitas Tatong Bara sangat bagus. Begitu juga komunikasi politik dengan para pimpinan parpol sangat intens.
Selain figur dan ketokohan pasangan calon, kekuatan calon kepala daerah juga dilihat dari kemampuan finansial dan track record selama menjabat bagi Incumbent.
“Jika dilihat dari figur dan ketokohan calon kepala daerah yang bertarung dalam pilkada, finansial jadi opini tersendiri. Selain itu track record, serta dukungan partai politik,” katanya.
Di PIlkada Kotamobagu pasangan TB-NK diusung Delapan Parpol. Yakni PAN (6 kursi), Golkar( 5 kursi), PDIP, (3 kursi), Demokrat (3 kursi), PKS (2 kursi), PKB (2 kursi), Gerindra (2 kursi) dan Hanura (2 kursi).
Menurutnya, dari analisa yang dilakukan, banyak prestasi yang diraih pemerintahan Kota Kotamobagu di bawa kepemimpinan Tatong Bara menjadi linear dan menjadi modal bagi TB untuk merebut dukungan hati masyarakat.
“Kepemimpinan Tatong Bara selama memimpin, menjadi salah satu modal. Secara otomatis memperoleh apresiasi dari pemilih, rewardnya itu dia dipilih lagi,” ujarnya.
Namun demikian, faktor tersebut belum semuanya bisa dipengaruhi pilihan masyarakat terhadapnya.
Ia menegaskan faktor merakyat juga jadi pilihan bagi masyarakat Kotamobagu dan itu ada pada figur petahana Wakil Walikota Kotamobagu Jainuddin Damopolii yang maju sebagai bakal calon Walikota berpasangan dengan Suharjo Makalalag.
Apalagi, selama menjabat sebagai Wakil Walikota, Jainuddin mendapat apreasiasi cukup baik dari warga Kota Kotamobagu.
“Jainuddin juga dekat dengan rakyat. Sehingga ia juga mendapat simpati serta dukungan dari masyarakat,” tandasnya. (**)