TOTABUAN.CO – Seorang warga asal Solo, Jawa Tengah, yang menghilang di Turki tengah mencoba peruntungan bisnis batu akik. Demikian yang disampaikan Muhammad Arif soal adiknya, Fauzi Umar, hilang di Turki dan diduga terlibat gerakan ISIS.
Pesona batu akik memukau Fauzi Umar. Bisnis batu akik memang tengah naik daun dan menjanjikan keuntungan besar.
Menurut Arif dalam jumpa pers di Badan Konsultasi dan Bantuan Hukum (BKBH) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Senin 9 Maret, adiknya itu telah sejak lama menjajal bisnis batu akik. Bahkan, Fauzi Umar menekuninya jauh sebelum ia berkunjung dan hilang di Turki.
“Sehari-hari memang bisnisnya gorden ya. Tapi sejak akhir 2013 atau awal 2014 itu mulai tertarik dengan akik. Biasanya dia beli berapa ratus ribu rupiah, lalu menjualnya kembali,” kata Arif.
Fauzi Umar merupakan satu dari 16 warga yang hilang di Turki. Fauzi Umar berangkat ke Turki bersama saudaranya, Hafid Umar Babher. Hafid membawa empat anggota keluarganya ke Turki.
Mereka tiba di Bandara Attaturk, Turki, pada 24 Februari 2015. Tak lama berselang, mereka berpisah dari rombongan tur. Saat rombongan kembali ke Tanah Air pada 4 Maret 2015, keberadaan mereka pun masih tak diketahui.
Terkait dengan pemberangkatan mereka, Arif menyayangkan biro perjalanan wisata yang membawa keluarganya ke Turki. Sebab hingga berita ini dimuat, biro perjalanan wisata itu tak memberikan keterangan apapun pada Arif dan keluarga.
sumber: metrotvnews.com