• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Selasa, Juni 17, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Nasional

Usai Gerhana, Kapal Majapahit Napak Tilas ke Okinawa

Redaksi by Redaksi
20 Januari 2016
in Nasional
0
Usai Gerhana, Kapal Majapahit Napak Tilas ke Okinawa
0
SHARES
8
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

kapal majapahitTOTABUAN.CO-Bayangkan gerhana matahari total dinikmati di perairan Belitung dengan kapal ‘Majapahit’ sebagai latar depannya. Ketika bayangan bulan semakin menutupi cahaya matahari, semakin kuat pula siluet kapal kayu terbentuk. Hingga kemudian gelap gulita selama dua menit. Lalu perlahan-lahan bayangan bulan menyingkir, tampak lagi siluet kapal.

Rencana ini dipaparkan Staf Ahli Bidang Multikultur Kementerian Pariwisata Hari Untoro Drajat di Kantor Kementerian Pariwisata.

Kapal ‘Majapahit’ akan ikut dalam acara menyaksikan gerhana matahari total di Belitung. ‘Majapahit’ adalah kapal dari kayu yang merupakan replika kapal Majapahit. Penggagasnya orang-orang Jepang dan Indonesia yang tergabung dalam Komunitas Pencinta Majapahit, komunitas yang didirikan pada 2009.

Kapal ini dibuat pada 2010 oleh ahli teknik perkapalan dari UI, ITS, Unhas, USU, serta para ahli dari Prancis dan Jerman. “Paranormal juga kami libatkan,” ujar Sumarwoto, Ketua Komunitas Pencinta Majapahit. Saat itu, kapal masih bernama ‘Spirit Majapahit’.
‘Spirit Majapahit’ kemudian dibawa berlayar menuju Jepang pada 2010. Namun sebelum dapat menyeberangi Laut China Selatan, datang badai yang memaksanya putar haluan, kembali ke Indonesia. Pelayaran pun dijadwalkan ulang pada 2011, tapi terpaksa batal karena Jepang dihantam tsunami.

Gerhana matahari total 9 Maret 2016 dianggap sebagai momen tepat untuk mengembangkan layar kembali, menapaktilasi pelayaran kapal Majapahit ke Okinawa, Jepang pada abad ke-13.

Menteri Pariwisata Arief Yahya dijadwalkan akan melepas pelayaran kapal ‘Majapahit’ ke Jepang. Jalur yang akan ditempuh Belitung – Batang – Ho Chi Minh City – Hue, Vietnam – Hongkong – Kaohsiung City, Taiwan – Okinawa – Tokushima – Kamakura – Tokyo, Jepang. Pelayaran ini diperkirakan bakal makan waktu dua bulan.

“Ini bagian dari promosi kemaritiman, tol laut, juga wawasan Nusantara,” ujar Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Iptek, dan Budaya Maritim, Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya RI Safri Burhanuddin.

Kapal-kapal milik Majapahit pada masa itu adalah kapal besar dan pelaut Nusantara adalah pelaut kelas dunia. Sekretaris Jenderal Komunitas Pencinta Majapahit Takajo Yoshiaki menjelaskan spesifikasi ‘Majapahit’, yakni panjang 20 meter, lebar 45 meter, memiliki dua layar besar, dan cadik berukuran 20×8 meter.

Bandingkan dengan kapal ‘La Santa Maria’ milik Columbus yang punya panjang ’hanya’ 18 meter dan panjang kapal-kapal milik Magellan yang 15 meter. Bandingkan pula dengan ‘Sao Gabriel’, kapal milik Vasco Da Gama, yang panjangnya 27 meter.

‘Majapahit’ kini sedang sandar di Gilimanuk, Bali. Pekan depan, kapal tersebut akan tiba di Pati, Jawa Tengah untuk dipasangi ukiran Jepara yang merupakan ciri khas Majapahit, dan ujung kapalnya akan dipasangi Garuda.

Pelayaran napak tilas ini merupakan upaya menggambarkan akrabnya hubungan Nusantara dan Jepang. Pada abad ke-15, kata Takajo Yoshiaki, tak kurang ada sembilan kali pelayaran dari Okinawa ke Majapahit, dan lima kali pelayaran dari Majapahit ke Okinawa.

Bukti-bukti sejarah hubungan Okinawa dengan Majapahit pun masih dapat dilihat. Okinawa masih menyimpan surat-surat dari Majapahit. Sebaliknya, di Trowulan dan Banten, dapat dijumpai keramik buatan Imari, Jepang.

Persahabatan kuno bangsa Nusantara dan Jepang, dituturkan Sumarwoto, berlatar belakang kesamaan semangat, yakni sama-sama menolak dikuasai Mongol. Dua kali Mongol berusaha menginvasi Jepang dan gagal. Invasi Mongol ke Singasari juga gagal.

Pun ketika kekuasaan beralih ke Majapahit, Kubilai Khan tak berani menyerang Majapahit karena pengaruh Majapahit yang luas, dari Melayu sampai Samoa di Polinesia. Latar belakang itu yang menguatkan dibuatnya aliansi Nusantara dengan Jepang, dengan tujuan menghimpun kekuatan sehingga Mongol tak dapat menguasai Jepang dan Majapahit.
Sumber:cnnindonesia.com

Tags: texs
Previous Post

Jelang BPK Turun, Pemkot Kotamobagu Genjot Laporan Keuangan

Next Post

Kemenkop UKM Luncurkan Layanan Izin Koperasi Online

Next Post
Kemenkop UKM Luncurkan Layanan Izin Koperasi Online

Kemenkop UKM Luncurkan Layanan Izin Koperasi Online

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

Dua Oknum Anggota TNI Bantah Terlibat Tambang Ilegal
Kotamobagu

Dua Oknum Anggota TNI Bantah Terlibat Tambang Ilegal

by Redaksi
16 Juni 2025
0

TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Dua oknum anggota TNI Serda FN dan Serda BF membantah atas tudingan terlibat aktivitas Tambang ilegal di Bolaang...

Read moreDetails
Nama Revan Sahputra Bangsawan Kembali Difitnah. Main PETI dan Dibackup Oknum TNI

Nama Revan Sahputra Bangsawan Kembali Difitnah. Main PETI dan Dibackup Oknum TNI

16 Juni 2025
Dinkes Bolmong Gandeng TP PKK Masuk ke Pelosok Menggelar Program Pelayanan Kesehatan Gratis

Dinkes Bolmong Gandeng TP PKK Masuk ke Pelosok Menggelar Program Pelayanan Kesehatan Gratis

16 Juni 2025
Tiga Dewas PDAM Bolmong Terima SK, Dony: Dewas Harus Responsif 

Tiga Dewas PDAM Bolmong Terima SK, Dony: Dewas Harus Responsif 

16 Juni 2025
Dampak Aktivitas PETI, Areal KUD Perintis Rusak Parah

Dampak Aktivitas PETI, Areal KUD Perintis Rusak Parah

16 Juni 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.