TOTABUAN.CO — Pemerintah akan mengulang ujian nasional (UN) di daerah yang terindikasi kecurangan. Kebijakan ini diambil setelah menyeruaknya kebocoran soal UN melalui internet.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan menjelaskan, guna menentukan daerah yang perlu mengulang UN, pemerintah akan menguji nilai hasil UN. Dengan memperlakukan nilai UN sebagai indeks, kita dapat melihat apakah ada indikasi kecurangan.
“Kalau ada kebocoran, maka pola-polanya akan terlihat secara berkelompok. Jadi misalnya, di suatu wilayah terdapat seribu peserta, di situlah akan dinilai,” ujar Anies di Kantor Kemendikbud, Kamis (16/4/2015).
Biasanya, kata Anies, hasil nilai UN keluar dalam tiga hari setelah ujian berakhir. Dari hasil penindaian lembar jawaban UN itulah pola kecurangan dan contek-mencontek antarsiswa dapat terlihat.
“Dengan data yang valid, maka akan bisa disimpulkan apakah ada wilayah-wilayah yang terindikasi melakukan kecurangan,” imbuh Anies.
Anies menegaskan, begitu mengetahui ada indikasi kecurangan dan UN harus diulang, maka hal itu akan dilakukan. Pemerintah pun menuntut perusahaan yang membocorkan soal UN untuk membiayai UN ulang ini.
“Meski demikian, saya bangga terhadap anak-anak yang tidak merendahkan harga diri mereka dengan tidak memanfaatkan bocoran soal UN. Ibaratnya jika ada narkoba tidak mau mencoba, ada film porno tidak mau menonton,” tutur Anies.
sumber : okezone.com