TOTABUAN.CO — Pelaku pembobolan Automatic Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri (ATM) mengincar nasabah dengan berbagai cara. Kali ini, pelaku memancing dengan mentransfer uang Rp 10 juta ke rekening milik korban.
Namun setelah itu, uang di rekening milik korban dikuras oleh penjahat tersebut dalam waktu singkat. Kasus kali ini termasuk pengembangan modus lama yakni pelaku menjanjikan hadiah kepada korban.
Hal yang baru dalam kasus ini adalah pelaku benar-benar mentransfer uang ke rekening korban. Namun hal itu hanya untuk mengelabui korbannya. Melalui telepon, pelaku meminta korban memencet tombol di bilik ATM sebelum akhirnya menguras isi rekening korban.
Korbannya adalah Darma Agustina (18) mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Kota Semarang, yang tinggal di Kampung Darat Lasimin RT 2 RW 10 Kelurahan Kuningan, Semarang Utara, Kota Semarang.
Uang Rp 10.704.123 di rekening ATM BRI Syariah miliknya dibobol penjahat saat melakukan transaksi pengecekan.
“Kejadiannya pada Senin 2 Maret 2015 lalu di bilik ATM BRI RS Sultan Agung Semarang,” ujar Agustina saat melaporkan kasusnya di Mapolrestabes Semarang Jalan Dr Soetomo, Kota Semarang, Jawa Tengah Minggu (8/3).
Kasus tersebut bermula saat korban tergiur Short Message Service (SMS) berisi hadiah undian dari Indosat dari nomor tak dikenal. SMS tersebut berisi: “plgn yth, SELAMAT! No.Hp anda Resmi m’dapatkan Rp25jt, dari GEBYAR POIN plus-plus Edisi2015, PIN Anda:z25L47. U/info HUB: 021-96852474 www.infopointh2015.com”
SMS ‘tipu-tipu’ seperti itu sebenarnya sudah seringkali terjadi dan terbukti penipuan. Pelaku juga meminta nomor rekening korban dan memberitahukan bahwa uang hadiah itu telah ditransfer ke rekening korban.
“Saya mengecek di bilik ATM, ternyata saldo di rekening saya bertambah Rp 10 juta. Saldo sebelumnya Rp 10,8 juta, sehingga bertambah menjadi Rp 20,8 juta.” ungkapnya.
Hal itu membuat korban berbunga-bunga seperti ketiban rezeki nomplok. Namun korban tak sadar telah masuk perangkap pancingan pelaku. Saat di dalam bilik ATM tersebut, pelaku yang mengaku sebagai karyawan salah satu perusahaan besar penyedia jasa telekomunikasi itu menelepon korban.
Pelaku menjelaskan bila hadiah yang seharusnya adalah Rp 25 juta, namun bisa ditransfer Rp 10 juta. Nah, Agustina dipandu oleh pelaku untuk diminta memencet sejumlah tombol di bilik ATM. Dalihnya sebagai prosedur transfer berikutnya, yakni uang kekurangannya senilai Rp 15 juta segera ditransfer.
Saat itulah korban tanpa sadar memencet tombol sebagaimana arahan pelaku. Namun justru malah saldo di rekening milik korban telah terjadi transfer ke rekening milik pelaku.
Berdasarkan barang bukti 1 lembar rekening koran dari Bank BRI Syariah KCP Pandanaran, transfer tersebut terjadi ke tiga rekening, atas nama Marini Larose dengan nomor rekening 0000349971, 0000352865 dan 0000359326.
“Saya tidak menyebut PIN ATM, saya hanya diminta memencet tombol beberapa kali,” ujar Agustina.
Korban Agustina mengaku awalnya tidak percaya dengan hadiah bermodus SMS. Namun setelah dicek di rekening miliknya memang benar ada transfer masuk Rp 10 juta, ia tergiur dan percaya.
Terpisah, kasus serupa juga menimpa Sherly Katerina, 25, warga Saptamarga II RT 02 RW 04, Kelurahan Kembang Arum, Semarang Barat. Dia menjadi korban penipuan bermodus undian berhadiah melalui SMS.
Namun pada kasus Sherly, pelaku yang mengaku bernama Andri menggunakan modus lama. Korban yang tergiur hadiah, diminta mentransfer uang Rp 2.425.178 ke nomor rekening 0062133015100 atas nama Sukarya. Dalihnya adalah untuk pengurusan administrasi.
Transfer tersebut dilakukan korban pada Jumat (6/3), sekitar pukul 10.30 WIB, melalui ATM BNI di Jalan Pemuda, Kota Semarang.
sumber : merdeka.com