TOTABUAN.CO — Polda Metro Jaya angkat bicara soal taraf keamanan ibu kota. Pasalnya, Jakarta masuk ke dalam kota dengan kondisi tidak aman berdasarkan survei Economist Intelligence Unit.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, anggotanya sudah melakukan berbagai antisipasi untuk mengamankan ibu kota. Tugas mereka sebagai tameng kejahatan sudah berjalan efektif.
“Misalnya operasi preman, melakukan razia dan mendirikan pos pantau,” kata Martinus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (28/1/2015).
Menurut dia, Korps Bhayangkara berhasil menekan angka kriminalitas. Untuk itu Martinus membantah bila Jakarta disebut tidak aman. “Buktinya masyarakat masih bisa beraktifitas. Masih bisa keluar malam,” ujar dia.
Martinus pun mempertanyakan indikator penilaian yang digunakan dalam survei sampai Jakarta disebut sebagai kota tak aman. “Kalau bagi polisi, aman adalah bebas kriminalitas, bebas rasa takut, bebas kekhawatiran dan punya kedamaian,” tutur dia.
Untuk menambahkan keamanan, kata dia, Polda bahkan menyetujui rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memasang CCTV di sejumlah titik. “Itu bisa membuat penjahat berpikir ulang untuk melakukan kejahatan,” pungkas Martinus .
sumber : metrotvnews.com