TOTABUAN.CO — KECINTAAN hingga akhirnya menjadi kemahiran Chef Aiko memasak, berawal dari seringnya ia berimajinasi. Aiko kecil sering berimajinasi andaikan bisa memasak sendiri makanan yang ia suka.
Aiko kecil bersama empat saudaranya sebenarnya tidak kekurangan makanan sedikit pun. Meski sang ibu sibuk dengan pekerjaan dan aktivitasnya, makanan katering selalu tersedia di meja makan.
Namun, justru ini yang membuat Aiko, yang saat itu duduk di bangku kelas tiga sekolah dasar, tertantang untuk membuat sendiri makanan yang disukainya. Apalagi, kulkas selalu penuh dengan bahan makanan yang biasa diolah sang ibu di akhir pekan. Sejak itu, Aiko mulai sering berimajinasi menggunakan bahan-bahan makanan untuk membuat suatu masakan.
“Saya selalu berimajinasi ingin bikin kreasi makanan apa gitu yang saya suka, apalagi di dalam kulkas banyak bahan makanan, mulai sering muncul ide-ide untuk masak,” katanya
Beruntung, sang ibu tidak pernah melarang Aiko untuk mencoba-coba memasak, asalkan tetap diawasi pengasuh. Jadilah Aiko semakin semangat untuk bereksperimen memasak. Perempuan yang bernama asli Sarwosri Isra ini mengaku makanan pertama yang dimasaknya sendiri adalah mi instan.
“Tapi saya tidak menggunakan bumbunya (bumbu asli dalam kemasan/red). Saya membuat sendiri bumbunya. Awalnya cuma pakai bawang putih, kok enggak ada rasanya, trus mulai ditambahin garam sedikit, tapi masih enggak enak. Saya mulai tanya-tanya kenapa enggak enak, apa yang bisa membuat mi ini bisa enak,” kenang perempuan yang pernah mengenyam pendidikankuliner selama setahun ini.
Aiko kecil tidak malu bertanya kepada kerabatnya yang kebetulan seorang juru masak. Juga ketika hendak memasak olahan menu lainnya.
sumber : okezone.com