TOTABUAN.CO — Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2015 belum disahkan. Banyak kejanggalan dalan APBD senilai Rp 73,08 triliun itu.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, ada oknum DPRD yang mengubah komponen anggaran dalam postur APBD yang sudah disepakati pada bulan Januari lalu.
“Mereka nekat buat sendiri, langsung jebakan Batman dong, kan setiap lembar APBD dibuat ditandatangani. Tinggal kita cocokan sama surat SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) sesuai nggak. Kalau tanpa surat SKPD berarti siluman,” kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (25/2/2015).
Berdasarkan laporan intel yang diutus Ahok untuk menyelidiki APBD, ada Rp 12,1 triliun yang dimasukkan DPRD di luar anggaran yang diajukan SKPD. “Setelah paripurna, pengesahan tiga hari mereka sibuk potong anggaran 10-15 persen di tengah malam, kami punya intel. Masukin anggaran versi dia, tanda tangan, terus print out kirim ke saya. Dia ingin saya pakai APBD itu untuk kirim ke Kemendagri,” ujarnya.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku sudah mengirimkan draft APBD yang sudah diketuk saat paripurna. Bukan, draft APBD pasca paripurna. “APBD yang saya kirim sudah disahkan di paripurna, tetapi bukan versi mereka. Kalau begitu buat apa ada paripurna? Begitu ketok palu langsung kami kirim ke Kemendagri,” tegasnya.
Pria berkacamata itu sudah berjanji akan mundur dari jabatannya sebagai Gubernur DKI, bila Kemendagri menolak draft APBD versi Pemprov DKI dan menerima draft versi DPRD. “Saya sudah putusin lebih baik mundur dari Gubernur daripada Rp 12,1 triliun dipakai belanja yang tak masuk akal,” ujarnya.
sumber : metrotvnews.com