TOTABUAN.CO — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Surakarta siap melayani pasien pengguna Kartu Indonesia Sehat (KIS), meskipun Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta sampai saat ini belum menerapkan sistem tersebut.
“RSUD Surakarta prinsipnya tidak ada masalah dan siap menerima pasien dengan KIS jika kondisinya darurat. Kami berikan pelayanan dahulu untuk pasien, sedangkan masalah biaya bisa belakangan,” kata Direktur Utama RSUD Surakarta, Willy Handoko di Solo, Senin (10/11).
Tidak hanya pasien pengguna KIS, juga untuk semua pasien peserta Program Kesehatan Masyarakat Surakarta (PKMS), Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, maupun Jamkesda.
Disinggung soal kebutuhan pegawai, Willy mengakui masih membutuhkan cukup banyak tenaga medis. Namun, dirinya harus mempertimbangkan kondisi Keuangan RSUD mengingat pihaknya sudah tidak mengandalkan anggaran dana dari APBD.
Saat ini, jumlah perbandingan perawat RSUD Surakarta sebanyak satu banding tiga. Jika memungkinkan, pihaknya akan mengusahakan jumlah perawat hingga rasionya menjadi satu dibanding dua.
Terkait KIS, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Surakarta, Budi Suharto mengaku belum menerima keterangan atau surat edaran (SE) dari pemerintah pusat mengenai program tersebut.
“Kami belum tahu teknis program KIS. Termasuk sasarannya apa menggunakan data Badan Pusat Statistik (BPS) atau daerah yang kami punya. Yang jelas, data penerima yang kami miliki bukan untuk menyaingi, tapi melengkapi yang dijadikan acuan,” ujarnya.
sumber : beritasatu.com