TOTABUAN.CO–Kementerian ESDM memangkas anggaran sebesar 40 persen dari Rp 14,9 triliun menjadi Rp 8,9 triliun dalam Rancangan APBN 2016. Ini menyusul penurunan penerimaan negara.
“Karena banyak penerimaan fiskal menurun jadi prioritasnya digeser. Dan sebenarnya sebagian besar infrastruktur ESDM itu dibiayai oleh badan usaha, karena dianggap kompetitif bisa membiayai diri sendiri,” kata Menteri ESDM Sudirman Said saat rapat kerja di Badan Anggaran DPR-RI, Jakarta, Rabu (9/9).
Sudirman meyakini pemangkasan anggaran tak bakal mengganggu kegiatan operasional kementerian. Namun, dia tak menutup kemungkinan bakal meminta tambahan anggaran di pertengahan tahun depan.
“Kalau serapannya baik, pertengahan tahun kami bisa ajukan tambahan dalam APBN Perubahan,” katanya. “Serapan tahun ini juga belum sampai 20 persen, karena memang dari dulu selalu begitu. Makanya ini sedang diperbaiki dengan cara persiapan lebih awal tender.”
Di sisi lain, menurut Sudirman, pemangkasan anggaran juga berdampak pada upaya menggenjot proyek energi alternatif. Mengingat, rencana mengguyur Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) dengan anggaran Rp 10 triliun urung dilakukan.
“Diakomodasi dengan cara berbeda tidak seluruhnya di Kementerian ESDM. Jadi ada yang Dana Alokasi Khusus (DAK) ada yang lewat BUMN.
Sumber;Merdeka.com