TOTABUAN.CO – Peluang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali memimpin Ibu Kota dinilai tidak sebesar prediksi. Apalagi, kalau menilik sejarah. Sejak Pilkada DKI 2007, belum pernah ada gubernur DKI menjabat selama dua periode.
Politikus Gerindra, Syarif yakin jika peluang pria yang akrab disapa Ahok itu kecil untuk kembali menjabat sebagai orang nomor satu di Ibu Kota. Sejak terakhir kali Sutiyoso memimpin Jakarta selama dua periode, belum ada yang mampu menyamai catatan itu.
“Sejarah di DKI sulit menang dua kali (untuk Pilkada). Untuk Ahok makanya jangan cepat senang,” tutur Syarief di Gedung DPRD Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (8/5/2015).
Terlepas dari rekam jejak gubernur-gubernur tersebut, menurut Syarief, saat ini warga DKI juga mulai menunjukkan kekecewaan terhadap kinerja Ahok. “Sudah muncul jelas. Titik-titik kekecewaan itu banyak. Salah satu contohnya itu masalah transportasi dan kemacetan Jakarta,” ungkap anggota Komisi A DPRD Jakarta tersebut.
Ketika disinggung hasil survei Cyrus Network yang menempatkan Ahok sebagai calon paling berpotensi dalam Pilkada DKI 2017 mengalahkan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Wali Kota Surabaya Tri Rismahrini, Syarief menanggapi dengan nada negatif.
“Survei kan kebanyakan orang dari pusat-pusat kota, coba di pinggir kota, masyarakat tidak tahu kinerja Ahok bagus,” imbuhnya. “Ahok itu kuat di luar, lemah di dalam. Parlemen dan birokrasi. Kepatuhan parlemen kepada Ahok perlu didalami.”
sumber: metrotvnews.com