TOTABUAN.CO — Masyarakat Palu kini terbebas dari pemadaman listrik menyusul beroperasinya jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilovolt (kV) dari Gardu Induk (GI) Poso menuju GI Sidera (Palu Baru). Jaringan transmisi itu memiliki panjang mencapai 284 kilometer sirkuit (kms).
General Manager PT PLN Suluttenggo (Sulawesi Utara, Tenggara, Tengah dan Gorontalo), Baringin Nababan mengatakan transmisi ini menyalurkan energi listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Poso II. PLTA tersebut memiliki kapasitas 3 x 65 megawatt (MW). Setrum dari PLTA dialirkan ke sistem kelistikan Palapas yakni Palu, Donggala, Parigi dan Sigi.
“Beban Puncak pada sistem Palapas sekitar 88 MW dengan daya mampu pembangkit existing sebesar 80 MW, sehingga terjadi defisit daya sekitar 8 MW. Beroperasinya jaringan transmisi SUTT 150 kV Poso – Palu merupakan salah satu upaya PLN untuk mengatasi defisit daya yang terjadi,” kata Baringin di Palu, Senin (09/03).
Baringin menuturkan selama ini pemadaman terjadi tatkala beban puncak terjadi. Pemadaman dilakukan kepada pelanggan yang memiliki setrum cadangan yang berasal dari genset.
“Pelanggan seperti hotel, ketika beban puncak terjadi dipadamkan,” ujarnya.
Dikatakannya PLN sudah melakukan pemberian tegangan (energizing) sebelum mengoperasikan secara penuh jaringan transmisi 150 kV ini. Tahapan itu dilakukan pada 8 Maret kemarin. Adapun seremonial peresmian beroperasinya jaringan transmisi tersebut dilakukan pada hari ini, Senin (9/3) ditandai dengan pemberian beban perdana pada trafo berkapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA).
“Nantinya dapat menyalurkan energi listrik sekitar 24 MW untuk melayani pelanggan PLN yang berada di wilayah Kabupaten Sigi dan sebagian Kota Palu,” ujar Baringin.
sumber : beritasatu.com