TOTABUAN.CO— Pemerintah Kota Pekanbaru telah menyediakan tempat evakuasi bayi supaya tak terjangkit gangguan perpanapasan karena kabut asap. Tempat tersebut dilengkapi berbagai fasilitas kesehatan dan peralatan ‘pengusir’ asap.
Walikota Pekanbaru Firdaus MT mengatakan tempat itu akan terletak di lantai III kantornya dan beberapa ruangan VIP lainnya. Yang diutamakan adalah bayi dari keluarga tidak mampu.
“Masyarakat kurang mampu jadi prioritas karena banyak yang terserang penyakit. Adapun bayi yang diutamakan berumur di bawah 6 bulan,” ungkap Firdaus, Rabu (30/9/2015).
Dia telah menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Helda untuk mempersiapkan ruangan itu. Ruangan tersebut juga akan dilengkapi dengan pendingin ruangan untuk menetralisasi udara.
“Sebelum ditempati, ruangan itu dipastikan bebas dari asap dan dipastikan tak ada kebocoran. Nanti akan ada arena bermain untuk bayi di sana,” jelas Firdaus.
Dia mengimbau warganya supaya membawa bayinya ke ruangan tersebut. Sebelum itu, warga diminta melapor ke kecamatan ataupun puskesmas untuk memperoleh rekomendasi.
Menurut dia, ruangan yang disediakan pemkot mampu menampung 400 bayi. Jika nantinya membludak, pemkot akan menyiapkan ruangan tambahan sebagai upaya penyelamatan warga dari bahaya kabut asap.
“Warga sudah bisa memanfaatkan tempat ini. Ruangan itu bebas dari asap. Nanti juga disiapkan ruangan lain untuk evakuasi anak-anak dan bayi di atas 6 bulan. Sebelum itu, kita lihat dulu respons masyarakat,” ungkap Firdaus.
Sebelumnya, sebagian warga Pekanbaru sudah mengungsikan anak-anak dan bayi ke Padang, Sumatera Barat. Pemilihan daerah tetangga ini karena kota itu sudah bebas dari kabut asap akibat hujan.
Banyaknya warga yang mengevakuasi keluarga dapat dilihat dari padatnya arus lalu lintas Riau-Sumatera Barat dalam beberapa hari terakhir. Lonjakannya tidak seperti saat Riau masih bebas asap.
Lonjakan ini dibenarkan Direktur Lalu Lintas Polda Riau, Kombes Guritno. Dia mengatakan kepadatan sejumlah jalur ke Sumatera Barat tidak seperti biasanya. Hal serupa juga terjadi di jalur lintas ke provinsi lain.
“Paling menonjol jalur lintas Riau-Sumbar. Ada peningkatan kendaraan pribadi. Karena itu, pengguna jalan diimbau berhati-hati karena jarak pandang terbatas,” sebut Guritno
Sumber;liputan6.com