TOTABUAN.CO — Pemberkasan nomor induk pegawai (NIP) bagi tenaga honorer kategori dua (K2) tidak kunjung tuntas. Dari total sekitar 100 ribu tenaga honorer K2 yang diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS), NIP yang sudah diterbitkan baru untuk sekitar 80 ribu orang.
Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Tumpak Hutabarat menuturkan, umumnya tunggakan penerbitan NIP untuk tenaga honorer K2 dari instansi pemerintah daerah. “Jika tidak tuntas tahun ini, maka bisa diselesaikan tahun depan,” katanya di Jakarta kemarin.
Menurut Tumpak, banyak faktor yang membuat pemberkasan NIP tenaga honorer K2 ini berlangsung lambat. Meskipun pengumuman kelulusan sudah dikeluarkan beberapa bulan lalu, masih ada instansi yang belum mengusulkan pemberkasan NIP ke BKN.
“Salah satu faktor yang membuat penerbitan NIP ini butuh waktu adalah adanya surat pernyataan tanggung jawab mutlak dari PPK (pejabat Pembina kepegawaian, red),” jelas dia.
Tumpak mengatakan surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) itu wajib dilampirkan saat memasukkan usulan pemberkasan NIP.
Ternyata di daerah-daerah, banyak dilakukan pengecekan ulang atau validasi data tenaga honorer K2. Masing-masing instansi tidak ingin kebobolan ada tenaga honorer K2 abal-abal yang lolos tahap pemberkasan NIP. Sebab taruhannya adalah PPK bisa diproses pidana.
Meskipun terkesan menghambat pengurusan NIP, Tumpak mengatakan tujuan keberadaan surat tanggung jawab mutlak itu penting. Dia tidak ingin pengangkatan CPNS baru dari kelompok tenaga honorer K2 menyisakan masalah.
“Jika sudah merasa tenaga honorer K2-nya tidak bermasalah, silahkan masukkan usulan pemberkasan NIP,” tandasnya.
Tumpak menuturkan pengangkatan tenaga honorer K2 ini dilaksanakan dengan tes tulis di antara sesama tenaga honorer. Jumlah total tenaga honorer K2 mencapai 600 ribu lebih. Tetapi kuota pegawai baru yang disiapkan pemerintah, hanya sektiar 100 ribu saja.
Bagi tenaga honorer K2 yang dinyatakan tidak lulus pengangkatan, pemerintah belum memastikan apakah akan dibuka lagi program pengangkatan tahun depan.
Tumpak menjelaskan, saat ini program pemerintah masih fokus menuntaskan pengangkatan tenaga honorer K2 hasil seleksi 2013 itu.
sumber : jpnn.com