• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Senin, Juni 9, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Nasional

Negara Perlu Tingkatkan Peran Bahasa Lokal yang Terancam Punah

Redaksi by Redaksi
12 Januari 2016
in Nasional
0
Negara Perlu Tingkatkan Peran Bahasa Lokal yang Terancam Punah
0
SHARES
26
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

presiden jokowi TOTABUAN.CO – Guru Besar bidang Linguistik Universitas Mataram, Mahsun mengatakan, institusi negara yang menangani persoalan kebahasaan, perlu meningkatkan perannya. Jumlah bahasa lokal kita yang mencapai 659, dari jumlah itu sebagian besar terancam punah.

Dia menyebutkan, ada 11 bahasa yang masih dipandang aman dari jumlah penuturnya, yaitu bahasa Jawa, Sunda, Bali, Sasak, Bugis, Batak, Minang, Melayu, Lampung, Madura, dan Aceh. Sedangkan yang mulai tergerus dan terancam punah terutama bahasa di kawasan timur Indonesia.

“Di Papua ada 307 bahasa yang semuanya berpenutur tidak sampai 50.000 dan ini sangat mengkhawatirkan
Contohnya bahasa Ibo di Maluku, bahasa Tandia di Papua Barat, bahasa tersebut sudah punah, penuturnya di bawah 5 orang dan hidup berpencar-pencar,” kata Mahsun kepada Suara Pembaruan, Selasa (12/1).

Mashun menyebutkan meskipun saat ini Badan Bahasa masih di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), namun seiring dengan kompleksitas masalah kebahasaan dalam hubungannya dengan ke-Indonesiaan menuntut lembaga itu dapat memberi kontribusi pada aspek kehidupan berbangsa maka perlu ditingkatkan perannya.

Apalagi saat ini bahasa Indonesia dan bahasa lokal terancam punah. Salah satu caranya Presiden harus turun tangan dan perlu membentuk badan bahasa di bawah koordinasinya.

“Presiden perlu membentuk Badan Bahasa di bawah koordinasinya. Sebab bahasa Indonesia dan juga bahasa daerah semakin terancam punah, maka institusi bahasa ini perlu ditingkatkan statusnya di bawah presiden,” kata Mantan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) ini.

Dia menambahkan, untuk menegaskan keadaan bahasa yang akan punah, dia merilis buku yang berjudul “Indonesia Dalam Perspektif Politik Kebahasaan” di Jakarta belum lama ini.

Dalam bukunya, dia menjelaskan apabila para pendiri bangsa telah mencanangkan lembaga resmi kenegaraaan untuk bahasa tentu akan sangat terlihat pada penegakan identitas keindonesiaan melalui bahasa yang meliputi sisi pemakaian bahasa di dalam negara dan minat pembelajaran bahasa itu di luar negara.

Dia meyakini penguatan pemakaian bahasa ini dapat memperkokoh komitmen keindonesian dalam negeri sedangkan penguatan bahasa Indonesia di luar negeri menunjukan kokohnya pengakuan bangsa lain atas keberadaan Indonesia sebagai sebuah negara yang merdeka dan berdaulat.

Selanjutnya, dia menjelaskan, kompleksitas masalah kebahasaan ini juga terlihat di hasil Ujian Nasional Bahasa Indonesia jurusan IPA dan IPS 2014 lalu yang skornya di bawah 70 itu terjadi di wilayah yang masyarakatnya lebih mengenal bahasa Melayu yakni di Sumatera, Aceh, Papua dan Maluku.

Mahsun mengatakan, untuk menghindari masalah yang terjadi pada ujian nasional (UN). Pembelajaran bahasa asing kepada anak jangan dimulai dari Paud dan sekolah dasar (SD). Sebab di kedua jenjang ini dapat digunakan sebagai usia emas penanaman identitas keindonesiaan melalui pembelajaran bahasa Indonesia

“Kasus keluarga Paulina yang lahir dan dibesarkan di Indonesia namun tidak bisa bercakap dengan Bahasa Indonesia jangan sampai terjadi di keluarga lainnya. Namun bangsa ini tidak boleh anti atau alergi dengan bahasa asing juga,” tutur Mahsun.

Dia menduga, di Papua atau Aceh bahasa Indonesia tidak begitu populer dibanding bahasa Melayu.

Dia melanjutkan, Indonesia perlu berkaca ke Jepang yang hancur dari Perang Dunia II berusaha bangkit dengan politik identitas melalui penerjemahan ilmu pengetahuan ke dalam bahasa Jepang.

“Setelah peradaban dan ekonomi mereka maju, mereka baru membuka diri untuk memahami identitas Negara lain. Salah satunya dengan membuka 38 tempat pembelajaran Bahasa Indonesia di negaranya,”ujar dia.

Selanjutnya, dia mengatakan, untuk memperluas pengakuan identitas Indonesia kepada bangsa lain pemerintah jangan berhenti pada pembukaan pusat pembelajaran saja. Namun memperbanyak sasaran penerima beasiswa untuk belajar di Indonesia. Begitu pula pemerintah jangan ragu untuk mempersyaratkan pekerja asing yang ingin bekerja disini untuk mampu berbahasa Indonesia.

Sumber: beritasatu.com

Tags: texs
Previous Post

Lakukan 4 Hal Ini Setiap Hari agar Hubungan Makin Erat

Next Post

Istri Budi Anduk Lebih Ikhlas dengan Kepergian Sang Suami

Next Post
Istri Budi Anduk Lebih Ikhlas dengan Kepergian Sang Suami

Istri Budi Anduk Lebih Ikhlas dengan Kepergian Sang Suami

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

𝖳𝖾𝗋𝖻𝗈𝗇𝗀𝗄𝖺𝗋, 𝖯𝗎𝗅𝗎𝗁𝖺𝗇 𝖳𝗈𝗇 𝖲𝗈𝗅𝖺𝗋 𝖬𝗂𝗅𝗂𝗄 𝖯𝖳 𝖲𝖬𝖠 𝖲𝗂𝗍𝖾 𝖡𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖣𝗂𝖼𝗎𝗋𝗂
Bolmong

𝖳𝖾𝗋𝖻𝗈𝗇𝗀𝗄𝖺𝗋, 𝖯𝗎𝗅𝗎𝗁𝖺𝗇 𝖳𝗈𝗇 𝖲𝗈𝗅𝖺𝗋 𝖬𝗂𝗅𝗂𝗄 𝖯𝖳 𝖲𝖬𝖠 𝖲𝗂𝗍𝖾 𝖡𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖣𝗂𝖼𝗎𝗋𝗂

by Redaksi
5 Juni 2025
0

𝖳𝖮𝖳𝖠𝖡𝖴𝖠𝖭.𝖢𝖮 𝖡𝖮𝖫𝖬𝖮𝖭𝖦 -- PT Samudera Mulia Abadi (𝖲𝖬𝖠) 𝖲𝗂𝗍𝖾 𝖡𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖺𝗄𝗁𝗂𝗋𝗇𝗒𝖺 𝗆𝖾𝗅𝖺𝗉𝗈𝗋𝗄𝖺𝗇 𝗄𝖺𝗌𝗎𝗌 𝖽𝗎𝗀𝖺𝖺𝗇 𝗉𝖾𝗇𝖼𝗎𝗋𝗂𝖺𝗇 𝗌𝗈𝗅𝖺𝗋 𝗄𝖾 𝖯𝗈𝗅𝖽𝖺 𝖲𝗎𝗅𝗎𝗍. 𝖠𝖽𝖺...

Read moreDetails
Jalur Trans Sulawesi di Desa Solog Rusak Parah

Jalur Trans Sulawesi di Desa Solog Rusak Parah

4 Juni 2025
Inilah Tiga Dewas PDAM Bolmong Yang Raih Nilai Tertinggi

Inilah Tiga Dewas PDAM Bolmong Yang Raih Nilai Tertinggi

4 Juni 2025
Pemkab Bolmong Pantau Ketersediaan Stok Bahan Pokok

Pemkab Bolmong Pantau Ketersediaan Stok Bahan Pokok

4 Juni 2025
Yusra: Saya Tidak Paksa ASN Harus Tinggal di Lolak

Yusra: Saya Tidak Paksa ASN Harus Tinggal di Lolak

3 Juni 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.