TOTABUAN.CO — Ujian Nasional (UN) 2015 tingkat SMA ditemukan kebocoran soal ujian, berupa booklet atau buku saku yang diunggah melalui Google. Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan (Kemendikbud) telah melaporkan dugaan kecurangan tersebut ke Bareskrim Polri.
“Ada yang mengunggah 30 booklet soal UN tahun ini, tapi kami sudah melaporkan ke Bareskrim, Senin. Bahkan, saya telah menelpon Pak Wakapolri Badrodin Haiti,” tegas Anies di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Rabu (15/4/2015).
Anies mengatakan, pelaku yang diduga membocorkan soal-soal UN tersebut adalah sebuah perusahaan percetakan, yang bekerja sama dengan Kemendikbud mencetak soal UN 2015.
“Pelakunya perusahaan percetakan, tapi nama perusahaan percetakan itu kami belum bisa sebutkan. Itu sudah ada di Bareskrim. Jadi perusahaan percetakan itu mengunggah booklet soal UN secara ilegal,” jelas dia.
Ia menuturkan, proses penyelidikan dugaan kebocoran soal UN sudah mulai berjalan Bareskrim Polri. Badrodin juga berjanji segera menindak kasus kebocoran tersebut.
“Kemarin dari pihak Kemendikbud ada beberapa yang dimintai keterangannya oleh Bareskrim. Lalu Pak Badrodin berjanji segera menindaklanjuti dari kesaksian tersebut,” jelas mantan Rektor Universitas Paramadina itu.
Anies sangat menyesalkan adanya kebocoran tersebut. Peristiwa ini sangat mencederai semangat para guru dan siswa, yang sedang giat mengampanyekan UN jujur.
“Mencederai para siswa yang sudah giat belajar, dan para guru yang giat-giatnya memberikan pelajaran yang maksimal kepada siswa. Kami baru umumkan sekarang tentang kebocoran ini, agar para siswa tidak terganggu,” tandas Anies.
Anies mengatakan, booklet soal UN sudah tidak ada lagi di dunia maya. Karena Kemendibud dan Kemkominfo meminta Google menghapus soal ujian tersebut.
sumber : liputan6.com