TOTABUAN.CO — Pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) secara resmi meluncurkan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2015. Pendaftaran SNMPTN 2015 akan dimulai pada Februari mendatang.
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir mengatakan, meski sudah dilakukan secara rutin, pelaksanaan SNMPTN masih menemui masalah. Karena itulah, perlu ada evaluasi pelaksanaan SNMPTN sehubungan dengan dinamika pemisahan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
“Sistemnya sudah baik, mudah-mudahan bisa memperbaiki tingkat penyerapan siswa dan kualitas keluaran yang berkorelasi dengan serapan tenaga kerja. Setelah ini kami akan melakukan penelitian secara independen tentang mekanisme pelaksanaan SNMPTN apakah akan tetap sama atau dengan sistem lain yang lebih baik,” ujar Nasir, dalam acara Peluncuran SNMPTN 2015, di Gedung Dikti, Senayan, Jakarta, Kamis (15/1/2015).
Ketua Umum SNMPTN 2015, Rochmat Wahab, menjelaskan, 13 perguruan tinggi negeri (PTN) baru belum ikut serta dalam SNMPTN tahun ini. Pasalnya, mereka masih perlu pendampingan.
“Misalnya, Universitas Siliwangi (Unsil) magang di Universitas Diponegoro (Undip),” ucapnya.
Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini menegaskan, panitia SNMPTN 2015 ingin mendidik kejujuran semua sekolah dalam proses pendaftaran. Nilai lain yang diusung adalah kebersamaan.
“Jika tidak jujur, siswa akan kena sanksi dan didiskualifikasi, sekolah yang bersangkutan juga akan di-black list serta tahun berikutnya tidak bisa mengirimkan siswa lagi melalui Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS),” ungkapnya.
Rochmat mendorong PTN untuk menyosialisasikan berbagai informasi SNMPTN 2015 ke sekolah-sekolah. Dengan begitu, tidak ada sekolah yang ketinggalan informasi.
sumber : okezone.com