TOTABUAN.CO — Dinas Kesehatan Provinsi Bali menyatakan tetap menyiagakan tenaga medis reaksi cepat dalam perayaan “Mati Geni” hari Raya Nyepi jatuh pada Sabtu (21/3) mendatang. Tetapi supaya mereka tetap siaga, paramedis diminta tidak mematikan telepon seluler mereka.
“Untuk Nyepi, kita menyiagakan khusus di Rumah Sakit pastinya antisipasi sesuatu hal yang tidak diinginkan bersama. Tim gerak cepat baik di dinas kesehatan maupun di RS untuk standby tidak mematikan HP, dan kami rutin RS menyiapkan itu semua baik personelnya, fasilitas juga,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya di Denpasar, Kamis (19/3).
Tenaga medis reaksi cepat ini terdiri dari petugas lintas sektor yang berjumlah sebanyak sepuluh orang.
“Jumlahnya 10 orang, terdiri dari paramedis, dokter, suster, petugas dari Dinas Kesehatan, ambulans dan itu biasanya mereka yang bertugas ini tidak diperkenankan mematikan HP, harus standby,” ujar Ketut.
Menurut Ketut tujuan pelarangan mematikan ponsel adalah supaya saat ada sebuah kejadian darurat mereka langsung bergerak cepat menuju lokasi kejadian. Pihaknya memang menyiapkan tim reaksi cepat ini tidak hanya saat Nyepi. Pada hari-hari biasa mereka tetap bertugas.
Bahkan RSUP Sanglah sudah menyiagakan 166 tenaga medis. “Ada 166 tenaga medis yang kita siagakan. Itu sudah kita siapkan dan dimulai dari tanggal 20-22 Maret,” kata Kasubag Humas RSUP Sanglah, dr. Kadek Nariantha.
sumber : merdeka.com