TOTABUAN.CO — Nasib 13 warga Selandia Baru ini sungguh beruntung. Kemarin (7/1) pesawat mereka terempas ke Danau Taupo hanya beberapa saat setelah tinggal landas.
Untung, semua orang di dalam pesawat tersebut selamat. Mereka berhasil terjun sebelum pesawat terjatuh.
“Tidak ada yang terluka parah. Kasus ini sedang diselidiki,” ujar Juru Bicara Otoritas Penerbangan Sipil Selandia Baru Mike Richards.
Burung besi yang terjatuh tersebut adalah pesawat untuk terjun payung milik Skydive Taupo. Richards menjelaskan, saat itu ada enam penerjun payung di dalam pesawat.
Ditambah enam wisatawan yang akan terjun tandem dengan keenam penerjun payung. Tidak dinyana, beberapa saat setelah take off, mesin pesawat mengalami masalah.
Karena tidak mau menjadi korban, pilot menginstruksi keenam penerjun payung yang masing-masing telah memasang parasut melompat.
Enam wisatawan lainnya juga ikut terjun tandem dengan para penerjun tersebut sesuai dengan rencana semula. Sementara itu, si pilot melompat dengan menggunakan parasutnya.
Karena baru saja lepas landas, ketinggian pesawat belum maksimal. Para penerjun itu melompat dari ketinggian 2 ribu kaki. Padahal, jarak aman yang direkomendasikan untuk terjun tandem adalah 5 ribu kaki. Untung, parasut mereka bisa terbuka dan seluruhnya selamat. Ada yang mendarat di Danau Taupo, ada pula yang di darat.
Si pilot yang membuat keputusan dengan meminta seluruh penumpang untuk terjun tersebut mendapat pujian dari banyak pihak. Sebab, jika tidak, kemungkinan besar seluruh penumpang tewas atau terluka parah
sumber : jpnn.com