TOTABUAN.CO – Keberhasilan mengungkap kejahatan tidak lepas dari risiko yang dihadapi penyidik kepolisian. Seperti yang dituturkan seorang anggota Reserse Mobile (Resmob) Polda Metro Jaya, Inspektur Satu (Iptu) Mukalim yang mengaku 4 kali lolos dari maut saat menjalani tugas kedinasannya.
Alumni Sekolah Polisi Negara (SPN) angkatan 1982 ini menuturkan beberapa pengalaman menegangkan saat berhadapan dengan bandit, seperti tertembak perampok dan dikepung di sarang penyamun. Ada pula dibegal usai mengintai kawanan pencuri, hingga tertembak di bagian dada oleh bandar narkoba saat operasi gabungan.
Pengalamannya besar dan tumbuh di lingkungan Korps Brimob membuatnya berani menghadapi segala hal yang berisiko tinggi.
“Modal keberanian saya dari Brimob karena saya lama berdinas di Brimob,” kata Mukalim saat diwawancarai, di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Dikepung di Sarang Perampok
Pengalaman lolos dari maut pertama kali dialami pria yang akrab disapa Alim ini saat setahun bergabung dengan Resmob Polda. Saat itu polisi mendapat informasi sering terjadi perampokan di sekitar lampu merah Grogol, Jakarta Barat. Alim lalu melakukan penyelidikan dengan seorang rekannya pada siang hari. Sesampainya di lampu merah, mereka berpencar.
“Saya pantau saja, saya curiga sama satu orang, lalu saya ikutin dia duduk di tukang bubur. Pertama saya curiga kok dia ambil sate ayam enggak bayar. Posisi duduknya sebelahan sama saya,” ujar Alim.
“Terus dia pake jaket, dikeluarin barang bukti yang baru dia dapat, handphone, dan emas-emasan. Saya ngelirik, ‘Wah ini orangnya,’. Lalu saya ikutin, saya enggak tahu itu sarang dia. Pas masuk dikepung 10 orang bawa sajam (senjata tajam),” sambung Alim.
Karena sudah terlanjur ketahuan dirinya polisi, Alim langsung bergerak mundur teratur. Ia pun menerangkan prinsipnya jika harus gugur dalam kedinasan, setidaknya penjahat yang menyerang dia harus dilumpuhkan. Karena berhasil lolos, Alim pun memutuskan untuk melanjutkan penyelidikan dengan bersiaga di lampu merah Grogol, bersama rekannya.
“Pas mau maghrib, saya ketemu teman dan kita pantau orang-orang itu. Pasti mereka kerja lagi,” tutur Alim.
Dengan posisi saling memunggung, Alim dan rekannya memantau gerak-gerik pelaku tersebut. Agar penyamarannya tak ketahuan kedua kalinya, Alim bergabung dengan beberapa kuli galian kabel dan meminjam topi salah satunya. Benar saja, pelaku yang diincar Alim kembali beraksi menjelang malam bersama dua tersangka lainnya. Namun berhasil digagalkan Alim dengan menembakan timah panas ke dada pelaku.
“Kita kejar dan ketangkep dan saya lumpuhkan karena dia mencoba lari. 2 tertangkap, 1 tersangka tewas,” jelas Alim.
Sumber:liputan6.com