TOTABUAN.CO-Teriknya siang, tak melunturkan semangat Sutarno (40) tukang perahu wisata Ancol, untuk mencari pelanggan. Meski saat libur Hari Raya Nyepi, pengunjung Ancol meningkat, sayang pendapatan para pekerja perahu wisata tak naik signifikan.
“Yuk yang mau naik perahu, perahu bu, sepuluh ribu aja,” teriak Sutarno pada orang-orang yang sedang berlalu-lalang di depannya, Rabu (9/3).
Usaha Sutarno membuahkan hasil, seorang wanita berbaju merah menghampirinya bersama kedua anak dan suaminya.
“Dua puluh lima ribu, berempat ya pak?” tawar Endah (35) sembari menggendong putrinya yang berusia lima tahun.
“Tiga puluh lima ribu deh bu, berempat,” sahut Sutarno.
“Dua puluh lima ribu pak, yaudah pak kalau gak boleh,” kata Endah sambil berlalu.
Akhirnya Sutarno pun luluh dan mengejar Endah yang telah berjalan tak jauh dari tempat ia dan Sutarno tawar-menawar.
“Yasudah deh bu, dua puluh lima ribu berempat bu,” tutur Sutarno.
Sekitar dua puluh menit, Endah dan keluarga rekreasi menggunakan perahu wisata arahan Sutarno, dengan rute Beach Pool hingga Pantai Karnaval Ancol. Senyum ceria nampak terpancar di raut wajah kedua putri Endah yang masih sekolah.
“Senang banget libur sekolah diajak ke Ancol. Tadi waktu naik perahu senang banget,” ujar Winda (7) putri sulung Endah usai naik perahu wisata.
Sementara Endah memberi uang jasa pelayanan kepada Sutarno, kedua putri dan suaminya pun bermain dengan fasilitas yang telah disediakan pihak Ancol. “Ya yang penting anak-anak seneng, kita sebagai ibu juga ikutan seneng mbak,” ucap Endah sambil mengawasi putri-putrinya yang sedang bermain.
Di lain tempat, Sutarno menceritakan bahwa dirinya bekerja sebagai tukang perahu wisata sejak tahun 1995. Pria asal Indramayu tersebut, merantau ke Ibukota dan meninggalkan istri dan ketiga anaknya di kampung.
“Saya sudah dari tahun 1995 mbak, seminggu sekali kalau ada rezeki saya pulang ke Indramayu. Sehari-hari saya tidur di perahu, kalau ngekos bayarnya mahal,” ucap Sutarno kepada tim merdeka.com siang itu.
Pria berseragam oranye tersebut mengaku, meskipun hari libur nasional, hasil pendapatan dari perahu wisata tetap sama saja dari hari biasanya. Hal ini dikarenakan banyak pengunjung yang datang membludak, namun jarang ada pengunjung yang tertarik untuk naik perahu wisata.
“Sama aja mbak pendapatannya, banyak sih banyak (pengunjung), tapi yang minat naik sedikit doang,” tuturnya.
Dari hasil pendapatan perahu wisata tersebut, ia harus rela membagi hasil pendapatan tersebut dengan pemilik perahu wisata dan tiga orang kawannya.
“Kalau sehari dapat tiga ratus ribu, ya nanti dibagi ke pemilik perahu sama tiga orang kawannya. Nariknya dari jam 6 pagi sampai 6 sore mbak,” pungkas Sutarno.
Selain itu, pihak Coorporate Communication Manager PT Pembangunan Jaya Ancol, Rika Lestari menargetkan pengunjung yang datang pada hari libur sekitar 50 ribu pengunjung.
“Kalau hari ini target pengunjungnya 50 ribu mbak, seperti hari libur Sabtu-Minggu,” ucap Rika Lestar.
sumber:merdeka.com