TOTABUAN.CO — Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik berharap penggunaan Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) dapat meminimalkan kecurangan dalam Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) yang akan dilaksanakan serentak tahun ini. Pasalnya, meski sudah canggih, masih ada kemungkinan kecurangan dalam penggunaan Sidalih.
“Gimana KPU supaya selalu awas, supaya celah-celah itu tidak dimasuki oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Dan KPU, akan terus mempelajari dari hasil kemarin kita mengoperasionalkannya,” kata Husni di Kantor KPU Pusat, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/1/2015).
Meski ada celah yang mungkin akan terjadi dalam penggunaan Sidalih, KPU tetap optimis mampu meminimalisir kecurangan. Pasalnya, sistem informasi data pemilih online ini sudah pernah dicoba saat Pilpres dan Pileg 2014 lalu.
“Ini bukan hal yang pertama kita mengaplikasikannya, tetapi kelanjutan dari pemilu 2014 yang lalu. Jadi, kami tidak pada tempatnya menyatakan bahwa Sidalih tidak bisa diganggu. Pasti ada celah untuk bisa diganggu,” imbuh Husni.
Husni menegaskan, pihaknya akan terus berupaya untuk mencegah timbulnya kecurangan saat menggunakan Sidalih. Ia pun berharap, penggunaan Sidalih ini tidak dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Keakuratan data yang ada dalam Sidalih juga dijamin oleh Ketua KPU. Menurutnya, bila proses input datanya dapat dipertanggungjawabkan, maka proses pengolahannya juga dijamin tepat.
“Jadi, kalau kedua proses ini dapat terjamin, maka 100 persen akan akurat data yang ditampilkan,” ujar Husni.
Sebelumnya, aplikasi Sidalih yang diciptakan KPU bertujuan untuk memudahkan koordinasi dan pengawasan antar petugas KPU pusat, provinsi, kabupaten/kota dan petugas di lapangan dalam hal pemutakhiran dan kualitas data, serta persiapan penyelenggaraan pemilu. Hasil yang ingin dicapai adalah daftar pemilih yang terkini, akurat, akuntabel dan transparan.
sumber : metrotvnews.com